SALAH satu keanekaragaman Indonesia yang membanggakan dan diakui dunia adalah keindahan wisata alamnya. Negeri ini dianugerahi beragam karakter keindahan alam tersendiri di masing-masing wilayahnya. Salah satunya, The Kaldera Toba Geopark di Sumatera Utara. Dari tempat ini, saya menyampaikan pandangan mata, ragam imaji kepingan surga kebanggaan Indonesia dari Tanah Batak.
Penulis di The Kaldera Geopark. |
The Kaldera Toba Geopark atau kawasan Danau Toba ini merupakan salah satu dari 10 Bali baru yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia. Saya masih ingat, kala bertugas ke Singapura, di hadapan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, saat memperingati 50 tahun hubungan Indonesia-Singapura yang dipusatkan di Marina Bay pada 2017 lalu, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menyebutkan, ada 10 pengembangan Bali baru sebagai bagian dari Strategi Pengembangan Investasi Wisata di Indonesia.
Ke-10 Bali baru itu yakni: Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Wakatobi, Morotai, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, dan Labuan Bajo.
" I have declared tourism as the leading sector. This is a good news and all others ministries should support. (Dalam rapat terbatas bersama kabinet saya, pariwisata saya tetapkan sebagai leading sector. Ini kabar gembira buat kita semua dan seluruh kementerian wajib mendukungnya)," ujar Jokowi dalam pidatonya yang saya saksikan sendiri dari ruang VIP.
Pemandangan Desa Sigapiton, The Kaldera Toba Geopark yang diapit dua perbukitan Toba di pinggir Danau Toba. |
Di sana, Jokowi menyebutkan, Indonesia memiliki danau tekto-vulkanik terbesar di dunia, dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Dimana, sejarah terbentuknya kawasan ini, terjadi tiga kali letusan gunung berapi dengan yang terdeteksi terakhir, terjadi 74 ribu tahun yang lalu. Meletusnya Gunung Toba pada saat itu, turut mempengaruhi ekosistem dan perubahan iklim dan musim di dunia. Pidato Jokowi ini, disambut antusias para tamu undangan dan juga para investor taipan asal Singapura.
Kalau Jokowi menyebutkan Danau Toba sebagai The stunning Landscape in Nature, atau pemandangan alam yang menakjubkan, maka saya setuju menyebutkan Danau Toba atau yang dikenal sebagai The Toba Kaldera Geopark ini sebagai A Piece of Heaven on Earth atau Serpihan Surga di Dunia. Mengapa saya sebut demikian?
Karena mengunjungi kawasan Danau Toba, tidak akan ada habisnya bagiku untuk memuji setiap keindahan sudutnya. Akan selalu ada hal baru yang membuat takjub di setiap sisinya.
Perbukitan hijau dengan jutaan pohon pinus dan beragam flora lainnya yang terlihat menyatu dengan sisa-sisa letusan lava yang telah membatu dari letusan Gunung Toba puluhan ribu tahun yang lalu, kita masih bisa lihat langsung dari kawasan jalan lintas Parapat.
Jalan lintas Parapat ini membelah bagian tengah perbukitan Toba dengan pemandangan Danau Toba dan Pulau Samosir di kejauhan. Dari kawasan ini, petualangan saya bersama keluarga menuju Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, tempat The Toba Kaldera berada, dimulai. Kami sempat melihat anak-anak setempat berenang di pinggiran danau yang jernih.
KM Roro Pora-Pora, salah satu moda transportasi di Danau Toba yang menghubungkan Pulau Samosir dan Balige. |
Anak-anak berenang di Danau Toba. |
The Toba Kaldera Geopark ini berada di sebelah kanan kalau kita dari arah Bandara Internasional Kuala Namu, atau berada di kiri kalau berangkat dari Bandara Silangit. Kita harus melewati beberapa Desa di Lumbanjulu, Kabupaten Toba untuk menjangkau kawasan ini.
Tempat ini memiliki panorama Danau Toba yang diapit dua perbukitan, dengan Desa Sigapiton yang terhimpit di antaranya. Desa ini dikelilingi persawahan dengan irigasi langsung dari Danau Toba. Itulah kenapa namanya dikenal sebagai Huta Sigapiton, yang artinya desa yang diapit dua perbukitan.
Tempat ini jadi terkenal setelah kunjungan Presiden Jokowi dan ibu negara Iriana pada 2019 lalu. Di sana, Presiden dan ibu negara duduk di taman Kaldera memandang Danau Toba di kejauhan.
Pemandangan Danau Toba dari Bukit Singgolom, Tarabunga. |
Danau Toba dilihat dari Tarabunga. |
Selain dari Desa Sigapiton di Ajibata, The Kaldera Toba Geopark juga bisa dilihat dari Perbukitan Singgolom di Desa Tarabunga, Kecamatan Tampahan, Balige, Toba Samosir. Dari kawasan bentangan savana Singgolom ini, kita bisa melihat pemandangan Danau Toba 360 derajat dengan terpaan angin yang kuat sepanjang hari. Sejauh mata memandang, kita akan paham kenapa Danau Toba disebut kaldera. Lekukan dan kontur danau yang membentuk wajan berisi air sangat jelas terlihat berpagar gugusan perbukitan Toba yang sambung-menyambung.
Danau Toba dari Pantai Pakkodian. |
Bebatuan sisa peninggalan Gunung Toba di ujung Pantai Pakkodian, Meat, Toba. |
Demikian halnya dengan bebatuan sisa peninggalan Gunung Toba masih bisa dilihat di kawasan pantai Pakkodian, yang lokasinya berada persis di bawah Bukit Singgolom.
Selain ketiga spot Balige Geosite di atas ini, ada 16 total ragam geosite The Toba Kaldera Geopark yang mengelilingi Tanah Batak. Yakni: Tongging, Sipiso-piso Geosite, Haranggaol, Sabungan, Pusuk Buhit, Tele, Haranggaol, Simanindo, Hutatinggi, Ambarita, Sibaganding, Bakkara, Sipinsur, Muara, Hutaginjang, Taman Eden, dan Meat Geosite. Masing-masing geosite ini memiliki ciri khas yang unik dengan keindahan tersendiri.
Pemandangan Lembah Meat Geosite. |
Dolok Tolong - Hutaginjang Geosite. F catatan traveler. |
Selain keanekaragaman keindahan alam, keseluruhan geosite The Kaldera Toba ini ini dikelilingi juga pemukiman adat masyarakat lokal. Danau ini dikelilingi tujuh kabupaten dengan seluruh etnis Batak di dalamnya. Mulai dari etnis Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, dan Angkola. Sehingga tak salah, Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan The Kaldera Toba Geosite di Sumatera Utara menjadi UNESCO Global Geopark dalam sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, 7 Juli 2020 lalu (Sumber: UNESCO).
Tugu Taman Toba Kaldera UNERSCO Global Geopark di Bukit Singgolom, Tarabunga, Balige. |
#IndonesiaBikinBangga dalam penetapan ini. Ditetapkannya Toba sebagai UNESCO Global Geopark, maka negeri ini dapat mengembangkannya melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal, warisan tradisi, dan kaitannya dengan geologis dan keanekaragaman hayati di dalamnya menjadi tugas kita bersama. Ya, ini menjadi bagian dari tugas kita dalam melestarikan budaya, yang artinya ikut menjaga lingkungan.
Bagaimana kita menjaga lingkungan itu sehingga dapat berkontribusi dalam memeliharan keanekaragaman keindahan alam yang ada di Indonesia? yaitu hal terkecil yang dimulai dengan berwisata tanpa merusak alam. Caranya? Ketika kita mengunjungi kawasan Geopark ini, jangan buang sampah sembarangan. Jangan kita hanya bisa menikmati keindahan alam tapi tak mampu menjaganya. Jangan corat-coret tanda wisata di dalamnya, dan ikuti peraturan adat yang tertera di sana. Jadilah duta bangsa yang memperkenalkan keindahan negeri sendiri, dengan begitu dapat mendorong pengembangan perekonomian masyarakat lokal, budaya kita menjadi dikenal lebih global, dan pembangunan tumbuh berkelanjutan di kawasan itu tanpa merusak tanah adat, tanpa menghilangkan identitas bangsa Indonesia yang beragam tapi tetap satu jua.
Kita tahu, kualitas lingkungan hidup kita kini sebagian besar sudah mengancam keberlangsungan setiap jenis mahluk hidup, termasuk kita sendiri ras manusia. Kita perlu perlindungan dan pengelolaan lingkungan dengan melibatkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur dalam tatanan masyarakat. Di Tanah Batak, ada dikenal Poda na lima atau Lima Falsafah yang sangat terkoneksi dengan bagaimana cara kita dalam menjaga lingkungan saat ini. Isinya, yaitu:
- Paias Rohamu (Bersihkan jiwamu)
- Paias Pamatangmu (Bersihkan badanmu)
- Paias Paheanmu (Bersihkan pakaianmu)
- Paias Bagasmu (Bersihkan rumahmu)
- Paias Alamanmu (Bersihkan pekaranganmu)
Kalau ini kita jalankan saat mengunjungi Kepingan Surga di Tanah Batak itu, maka kita sudah turut mengelola lingkungan secara lestari. Bukan hanya saat mengunjungi The Kaldera Toba Geopark ini saja, tapi juga kita mengaplikasikannya di mana saja kita berkunjung. Salam lestari #UntukmuBumiku dari boru Toba. Horas!!! ***
Indonesia memang bikin bangga karena keindahan alamnya ya, kak. The Kaldera Toba Geopark ini memang patut dibanggakan. Semua orang mau kesana, termasuk Alfie.
ReplyDeleteBangga banget sama Indonesia.
Yes. Indonesia memang selalu bikin bangga kalau berbicara mengenai keindahan alam dan ketahanan pangannya.
DeleteAyo berkunjung ke The Kaldera Toba Geopark dan kamu akan takjub.
Emang layak ya kalau Danau Toba ini jadi salah satu wisata alam kebanggaan Indonesia
ReplyDeleteLayak banget mbak.
DeleteIndah banget pemandangannya. Jadi pengen jelajah Ke sana. Ingat Danau Toba jadi ingat kisah si ikan mas
ReplyDeleteSegera jelajak ke sana mak Asih. Hahaha Dongeng Cerita terbentuknya Danau Toba ya?
DeletePasti pada rindu dengan wisata di Sumut, dan tidak dipungkiri danau Toba emang memiliki keindahan luar biasa, wajar aja jadi wisata kebanggaan indonesia
ReplyDeleteBenar sekali. Terimakasih sudah berkunjung ke blogku mbak.
DeleteWah, langsung meluncur ke TKP.... (Jika kondisi sudah normal), kita kunjungi ke 10 bali baru, terutama di Danau Toba ini. Mantap Kakak
ReplyDeleteLets pray for the season end soon ko. Supaya kelak bisa traveling normal lagi.
DeleteTerimakasih sudah berkunjung.
Pemandangan Danau Toba cantik banget
ReplyDeleteIndeed mba. Sangat indah sekali.
DeleteKangen ke danau toba, udah lama sejak pertama kali berkunjung. Semoga someday bisa berkunjung lagi.
ReplyDeleteAmin. Kudoakan bg Uma segera berkunjung ke sana lagi.
DeleteI visited Danau Toba during the tsunami and my trip was cut short due to that devastating incident. I wish I can visit again and explore Danau Toba.
ReplyDeleteI hope this pandemic ends soon and you can re-visit Lake Toba again.
DeleteThankyou for visiting my blog. :)
banyak tempat menarik di Indonesia untuk dikujungi tapi belum ada peluang lagi untuk ke sana. maybe one day :)
ReplyDeleteYeah.. banyak sekali. i hope you can visit Indonesia soon yah.
DeleteThnkyou for visiting my blog. nice to know you.
Salam kenal dari Indonesia
Cantiknya..Indonesi memang banyak tempat menarik. Sering juga saya ke Indonesia dulu cuman belum pernah sampai ke tempat ini
ReplyDeleteSemoga disegerakan ke tempat ini ya. hehe
DeleteI know so many Malaysian visit Bandung kan.. hehe
wah sangat cantik tempatnya.. kalau dapat ke sini mmg sangat best 💕
ReplyDeleteBenar. Sangat cantik.
DeleteTerimakasih sudah berkunjung ke blog saya. All love
Cantiknya pemandangan dia. Tenang je tengok. Tenkiu cerita tentang Danau Toba ni. Tak pernah lagi ke Indonesia
ReplyDeleteSemoga postingan saya tentang Danau Toba ini bisa menyegarkan pikiran ya. Thankyou for visiting my blog too. All love
DeleteIndonesia memiliki banyak khazanah alam semesta. Cantik sangat. Dulu, di zaman sekolah ada belajar tentang subjek Geografi. Danau Toba adalah tasik semula jadi yang besar di Sumatera Utara, Indonesia, yang menempati kaldera gunung berapi. Sampai sekarang masih saya ingat. Habis pandemik, saya mau ke sana. InsyaAllah.
ReplyDeleteBenar sekali. Tasik yang terbentuk akibat letusan Gunung Toba. Bagaimana bentukannya di permukaan, seperti itulah di dasarnya sekarang. The Kaldera. Semoga pandemi cepat berlalu dan bisa berkunjung ke Toba ya Ruby.
DeleteSalam kenal dan all love
Rindunyaaa.. last travel Sis ke Danau Toba laa sebelum PKP ni haaa.. puas juga berjalan.. semua tempat kami pergi.. nanti nak repeat lagi, mesti ada lagi tempat lain yang belum Sis pegi..
ReplyDeleteYou must repeat it Sis Lin..
DeleteSalam kenal and all love
Walaupun sekadar dapat melihat melalui perkongsian dari awak, tetap terasa indahnya alam semulajadi ciptaanNya. Stay safe. Semoga kita semua sentiasa dipermudahkan urusan harian.
ReplyDeleteThankyou. Enjoy.
DeleteStay safe to you too and Bless you
Cantik betul view Danau Toba ya. Indonesia memang terkenal dengan tempat-tempat menarik. Harap dapat jejak kaki ke sana nanti 😊
ReplyDeleteYes indeed. I hope you can visit someday ya.
DeleteSalam kenal and all love
Wah tenang nyer pemandangan di Danau Toba, kalau boleh sis nak pergi lepas pandemic ni.
ReplyDeleteWe hope pandemic ends soon, so you can visit Danau Toba.
DeleteStay safe and bless you
Salam kenal
Danau toba memang tiada duanya. Masih menjadi tempat wisata favorit nih.
ReplyDeleteIndeed.
DeleteDanau toba memang tiada duanya. Apalagi ditambah adanya Kaldera ini. Mantap lah. Jadi pengen
ReplyDeleteMantap kali pun kan.. hehe
DeleteSalam kenal ya. Terimakasih sudah berkunjung ke blogku.
All love
Keren ya yg ujung pantai bebatuan di Meat itu, jd ingat Desa Meat tempat syuting film Toba Dreams. Bukit Tarabunga juga cantik, di Balige ada juga mirip2 bukit Tarabunga, tp blm terekspos banyak wisatawan, lokasinya di belakang makam keluarga. Saya ke sana tahun 2019 lalu, bagusnya kebangetan ah kl ituu. Nice share ya Kak... cuci mata melihat keindahan alam Danau Toba
ReplyDeleteBukit Tarabunga itu ya di Balige. Hanya ada satu. Itu tempat syuting Toba Dreams. Sekarang sudah banyak terekspos wisatawan, cuma sayang masih banyak pengunjung yang belum bisa menjaga kebersihannya. masih suka meninggalkan sampahnya sembarang. Saya sedih banget untuk ini.
DeleteWah ternyata ada 16 titik spot kaldera ya di danau Toba. Saya cuman pernah di tiga titik saja. Di tele, Simanindo dan juga Ambarita.
ReplyDeleteJadi kepengen ke tarabunga juga nih.
Yes. ada 16 titik. Dan semua worth it untuk dikunjungi. Sangat indah.
DeleteDanau Toba itu memang tiada tanding, tiada banding.
ReplyDeleteSeumpama lagu 'Tanah Airku': 'walaupun banyak negeri kujalani, yang mahsyur permai dikata orang, tetapi kampung dan rumahku........ dst"
sudah mengunjungi beberapa danau di sini, belum ada yang mampu mengalahkan danau di kampung awak..
Hahaha.. Masing-masing danau punya keunikan dan kelebihannya masing-masing sik. Tapi tetap, saya selalu bangga dilahirkan di sekitar Danau Toba yang indah. Dulu kecil tak memahami keindahannya, sekarang setelah jauh malah jadi rindu eksplore semua sudutnya karena keindahannya.
DeleteBaru tau ada tempat sebagus ini di sekitar danau toba, apa lagi di dukung dengan foto2 jdi pengen bangen wisata ke sana 😀😀😀
ReplyDeleteBuruannn.. Medan-Danau Toba ga ada lockdown kan.
DeleteInformatif sekali tulisannya, terima kasih. Kalo yang Tugu Kaldera Unesco Geopark itu posisinya dimana?
ReplyDelete