TIDAK ada kata bosan bagiku untuk cita rasa makanan khas Italia. Rasa tomat segar dan krim yang kentara di tiap sajian pizza dan pastanya membuatku jatuh cinta. Sama halnya jatuh cinta dengan restoran Fratelli Pizzeria Trattoria, restoran otentik Italia di Singapura.
Tiap ke Singapura, menikmati menu di restoran ini tak pernah terlewatkan. Selalu ada alasan untuk kembali. Ya kangen pizzanya, ya kangen pastanya, atau hanya sekedar mencicip menu-menu dessertnya yang home-made seperti apel tart yang luar biasa enak. Seluruh menu di restoran ini dibuat berdasarkan resep turunan keluarga sang pemilik sendiri, Enrico Cerea dan Roberto Cerea. Dua orang ini adalah celebrity-chef terkenal di Italia.
Restoran yang lokasinya di lobi Hotel Michael, kawasan 26 Sentosa Gateway ini adalah restoran modern yang menyajikan aneka menu mulai dari appetizer, main course, hingga dessert dengan cita rasa ala Italia.
Pertama kali mengunjungi restoran ini saat Desember 2014 lalu. Adalah mbak Anggi Permatasari Murniali, yang memperkenalkanku restoran ini. Dia seorang Indonesia, yang bekerja di Resorts World Sentosa, Singapura.
Tiap ke Singapura, menikmati menu di restoran ini tak pernah terlewatkan. Selalu ada alasan untuk kembali. Ya kangen pizzanya, ya kangen pastanya, atau hanya sekedar mencicip menu-menu dessertnya yang home-made seperti apel tart yang luar biasa enak. Seluruh menu di restoran ini dibuat berdasarkan resep turunan keluarga sang pemilik sendiri, Enrico Cerea dan Roberto Cerea. Dua orang ini adalah celebrity-chef terkenal di Italia.
Restoran yang lokasinya di lobi Hotel Michael, kawasan 26 Sentosa Gateway ini adalah restoran modern yang menyajikan aneka menu mulai dari appetizer, main course, hingga dessert dengan cita rasa ala Italia.
Pertama kali mengunjungi restoran ini saat Desember 2014 lalu. Adalah mbak Anggi Permatasari Murniali, yang memperkenalkanku restoran ini. Dia seorang Indonesia, yang bekerja di Resorts World Sentosa, Singapura.
Pizza Oro Nero |
Pesanan pertama saya adalah pizza oro nero dan risotto yang disajikan dengan abalon dan tinta cumi hitam dengan topping serbuk emas. Saya lupa namanya. Pizzanya saya suka. Satu loyang bulat yang terdiri dari enam potong saya habiskan seorang diri. Satu perbedaan pizza Italia dan pizza ala Amerika yang kita makan di restoran cepat saji di Indonesia adalah pizza Amerika rotinya lebih tebal sedangkan pizza Italia disajikan lebih tipis, crispy dan crunchy. Olesan topping dasarnya selalu saus tomat segar buatan sendiri, ditambah bahan tinta cumi berempah. Ibarat makan keripik renyah yang di atasnya ditaburi sayur, potongan cumi dan daging. Saya suka.
Namun tidak dengan risotto itu. Tidak cocok dengan lidahku. Awalnya creamy, tapi saya nggak sanggup menelan. Seolah tertahan di tenggorokan. Tapi perlu diketahui, tidak cocok bukan berarti nggak enak. Masing-masing orang punya selera sendiri, dan saya memang tak cocok dengan menu itu.
Namun tidak dengan risotto itu. Tidak cocok dengan lidahku. Awalnya creamy, tapi saya nggak sanggup menelan. Seolah tertahan di tenggorokan. Tapi perlu diketahui, tidak cocok bukan berarti nggak enak. Masing-masing orang punya selera sendiri, dan saya memang tak cocok dengan menu itu.
Oh ya, setiap menu yang disajikan di restoran ini, seluruh bahannya diimpor langsung dari Italia untuk mempertahankan 100 persen keaslian rasa ala Italiano. Sebut saja, keju Burrata didatangkan langsung dari Puglia, Bottarga dari Sardinia, truffle dari Umbria dan daging parma ham dari Pio Tosini.
Desember 2018 lalu, kembali saya mengunjungi restoran ini. Makan siang di sana. Suasana yang luas, desain interior modern yang penuh pencahayaan dan resepsionisnya yang ramah membuatku selalu nyaman berkunjung.Sangat cocok sebagai restoran keluarga.
Crema di patate al tartufo. |
Menu makan siangku kali ini, saya memesan makanan pembuka, yakni Crema di patate al tartufo seharga 20 dolar Singapura. Menu ini adalah sup kentang yang disajikan dengan black truffle dan minyak lokio atau minyak lobak. Rasanya creamy dan menurutku enak. Apalagi dimakan campur roti.
Oh ya, di restoran ini, seluruh pengunjung diberikan sekeranjang roti sebagai compliments menu. Roti putih hangat ini tentu saja enak dicampur dengan siraman minyak zaitun dan cuka balsamic yang sudah tersedia di tiap meja. Atau kalau ingin, bisa juga mencocolnya dengan saus tomat atau saus krim, yang tentu saja, bisa kita minta kepada pelayannya.
Oh ya, di restoran ini, seluruh pengunjung diberikan sekeranjang roti sebagai compliments menu. Roti putih hangat ini tentu saja enak dicampur dengan siraman minyak zaitun dan cuka balsamic yang sudah tersedia di tiap meja. Atau kalau ingin, bisa juga mencocolnya dengan saus tomat atau saus krim, yang tentu saja, bisa kita minta kepada pelayannya.
Roti sebagai compliment menu. Makan ini saja sudah kenyang banget sik. |
Untuk menu utama, bersama Kelicia Tang, teman seorang Singapura, kami memesan pasta Pacherri Affumicati. Pasta vegetarian seharga 26 dolar Singapura yang disajikan dengan bahan saus krim tomat campur basil dan keju premium scarmorza yang didatangkan langsung dari Italia. Saya suka pasta ini, tapi lebih suka sup kentang Crema di patate al tartufo itu.
Pasta Pacherri Affumicati. |
Ketika bersantap, orang Italia kerap sambil berbicara akrab. Sama halnya kami saat itu. Sembari menikmati menu yang kami pesan, kami membahas mengenai perbedaan warga Singapura dan Indonesia menanggapi gosip-gosip dan juga seputar pemerintahan masing-masing, serta pengalaman traveling. Sesekali diselipi canda tawa.
Jeda dari menu utama beberapa saat, akhirnya kami kembali memesan hidangan penutup. Saya memilih apple tart Crostata di Mele. Penasaran dengan dessert ini karena di buku menunya, disebut sebagai menu rekomendasi koki, karena dibuat home made ala resep nenek sang pemilik resto. Harganya 18 Dolar Singapura.
Benar saja, dessertnya ini disajikan gastronomy. Meski potongannya kecil, tapi rasanya enak. Manis natural dari apel ditambah saus apel karamel membuatnya gurih di mulut.
Restoran ini, merupakan salah satu restoran mewah di Singapura. Setiap hari pengunjungnya dari multinegara, khususnya para warga Italia yang kangen akan cita rasa negaranya atau pengunjung seperti kami para penyuka cita rasa Italia.
Jeda dari menu utama beberapa saat, akhirnya kami kembali memesan hidangan penutup. Saya memilih apple tart Crostata di Mele. Penasaran dengan dessert ini karena di buku menunya, disebut sebagai menu rekomendasi koki, karena dibuat home made ala resep nenek sang pemilik resto. Harganya 18 Dolar Singapura.
Benar saja, dessertnya ini disajikan gastronomy. Meski potongannya kecil, tapi rasanya enak. Manis natural dari apel ditambah saus apel karamel membuatnya gurih di mulut.
Restoran ini, merupakan salah satu restoran mewah di Singapura. Setiap hari pengunjungnya dari multinegara, khususnya para warga Italia yang kangen akan cita rasa negaranya atau pengunjung seperti kami para penyuka cita rasa Italia.
Bagian depan restoran Fratelli Pizzeria Trattoria yang lokasinya di lobi Hotel Michael, Sentosa, Singapura. |
Di sini, ada tiga jenis pilihan menu untuk pengunjung, yakni vegetarian, menu mengandung babi, dan juga menu rekomendasi koki.
Saya jadi berpikir, kalau ingin mencicip cita rasa original negerinya mantan tunanganku eh pembalap kesukaanku, a late Marco Simoncelli (duuuh mewek lagi dah) ini, nggak perlu jauh-jauh terbang ke Italia. Fratelli Pizzeria Trattoria ini bisa jadi pilihan alternatif. Tinggal menyeberang dari Batam, sampai deh.
Resep Keluarga dan Michelin Star
Enrico dan Roberto Cerea. F RWS |
Pendiri restoran ini adalah Cerea bersaudara, Enrico dan Roberto. Mereka adalah putra dari Vittorio Cerea, pemilik restoran Da Vittorio, restoran legendaris di Lombardy, Italia yang sudah mendapatkan tiga bintang Michelin dan telah berdiri sejak 50 tahun lalu.
Tumbuh besar di lingkungan kuliner Italia yang dinamis, turut mengilhami Enrico dan Roberto membuka restoran sendiri dan memberikan nama restorannya sebagai warung pizza bersaudara atau Fratelli Pizzeria Trattoria. Tak tanggung, negara termahal di dunia, Singapura menjadi pilihannya.
Sama dengan Da Vittorio, Fratelli Pizzeria Trattoria ini juga menggabungkan dan menghadirkan resep keluarga dengan teknik inovatif keduanya sebagai koki berpengalaman untuk menu-menu Italia dan khas mediterania.
Tumbuh besar di lingkungan kuliner Italia yang dinamis, turut mengilhami Enrico dan Roberto membuka restoran sendiri dan memberikan nama restorannya sebagai warung pizza bersaudara atau Fratelli Pizzeria Trattoria. Tak tanggung, negara termahal di dunia, Singapura menjadi pilihannya.
Sama dengan Da Vittorio, Fratelli Pizzeria Trattoria ini juga menggabungkan dan menghadirkan resep keluarga dengan teknik inovatif keduanya sebagai koki berpengalaman untuk menu-menu Italia dan khas mediterania.
Satu yang unik menurutku, meski keduanya terkenal di Italia, tapi tak jarang dua koki ini menyapa pengunjungnya di restoran mereka ini.
Pintu masuk restoran. |
Dalam mengontrol menu dan cita rasa supaya tetap otentik, restoran ini juga mempekerjakan Davide Bizzarri, seorang koki yang sudah berpengalaman selama 17 tahun dan merupakan koki tenar di Singapura.
Pria 33 tahun ini memimpin tim kuliner di bawah arahan koki bersaudara Enrico dan Roberto Cerea.
Davide memperoleh dua gelar dengan nilai terbaik dalam bidang kuliner Italia dari IPSSAR Matteotti di Pisa, Italia pada 2003 lalu. Tempat magangnya kala kuliah selalu merupakan restoran-restoran bergengsi. Salah satunya Hotel Duomo di Pisa.
Sebelum bergabung dengan tim koko Resorts World Sentosa (RWS), Davide merupakan kepala koki di Restaurant Cova Pasticceria. Saat itu, ia merupakan salah satu tim yang menyiapkan makan malam untuk mantan Presiden Singapura S.R. Nathan di 2009.
Pria 33 tahun ini memimpin tim kuliner di bawah arahan koki bersaudara Enrico dan Roberto Cerea.
Davide memperoleh dua gelar dengan nilai terbaik dalam bidang kuliner Italia dari IPSSAR Matteotti di Pisa, Italia pada 2003 lalu. Tempat magangnya kala kuliah selalu merupakan restoran-restoran bergengsi. Salah satunya Hotel Duomo di Pisa.
Sebelum bergabung dengan tim koko Resorts World Sentosa (RWS), Davide merupakan kepala koki di Restaurant Cova Pasticceria. Saat itu, ia merupakan salah satu tim yang menyiapkan makan malam untuk mantan Presiden Singapura S.R. Nathan di 2009.
Makan siang bersama teman-teman. |
Memulai karirnya sebagai koki RWS pada 2010 lalu, sebagai Chef de Cuisine dari Hotel Michael. Saat itu, ia dipercaya menyiapkan makan malam untuk mantan Perdana Menteri Singapura, almarhum Mr Lee Kuan Yew ketika ia makan malam di RWS.
Setiap acara-acara kuliner besar di Singapura, dia selalu dilibatkan. Posisinya saat ini sebagai Chef de Cuisine di Fratelli. Tugasnya, membawa visi Cerea bersaudara, mengutamakan keaslian cita rasa Italia dari resep keluarga untuk dikenalkan kepada banyak orang._ Btw, koki Davide ini ganteng sik (Sayang nggak ada saya foto). Kalau dia senyum, duuuh meleleh adek bang. haha_
Setiap acara-acara kuliner besar di Singapura, dia selalu dilibatkan. Posisinya saat ini sebagai Chef de Cuisine di Fratelli. Tugasnya, membawa visi Cerea bersaudara, mengutamakan keaslian cita rasa Italia dari resep keluarga untuk dikenalkan kepada banyak orang._ Btw, koki Davide ini ganteng sik (Sayang nggak ada saya foto). Kalau dia senyum, duuuh meleleh adek bang. haha_
Aduh mbak jadi ngiler lihat postingannya. Pasta, pizza wow saya suka
ReplyDeleteHehe.. penyuka pasta ama pizza juga ya?
DeleteSalam kenal ya.
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya. :)
Aduh ngences beselemak nih kak chay.
ReplyDeleteSlrrrrp
Cus buruan berangkat biar nggak ngences. hehe
DeleteNengok foto-fotonya bikin ngiler... hihihihi..
ReplyDeletesaya juga nulis ini sambil ngiler. pengen langsung ke sana lagi
DeleteHalalkah mba?
ReplyDeleteAda dua pilihan: halal dan non halal.
DeleteTapi disini, tiap resto western nggak ada jelasin halal or nggak kaya tulisan2 besar di Indonesia. paling di buku menu ditulis: It containts lard and pork atau moslems friendly.
Tanya saja saat mau mesan menu.
ALhamdulillah kalau ada yang halal ya. kulineran saat travelling jadi nyaman....
DeleteAdi Pradana: Yang halal banyak kok. no worry. :)
DeleteDuuuuh, semoga ngasih komenan disini bisa berangkat makan pasta di Singapore jugak.
ReplyDeleteLalu Aamiiin berjamaah
Amin.. i hope someday ya
Deletenice share bang.
ReplyDeletesama2 om.
Deletesegitu cakepnya saya, masa dipanggil abang2 sik :(
enak kayaknya.. tapi kayaknya bakal susah kesini. warung steak aja paksu ogah kalau ngajakin
ReplyDeleteEnak banget..
Deleteenak kayaknya.. tapi kayaknya bakal susah kesini. warung steak aja paksu ogah kalau ngajakin
ReplyDeleteNice share reviewnya kak.
ReplyDeleteWah, nampak enak makanannya. Jauh ya, harus ke Singapura dulu.
ReplyDeleteEnak2 banget. Hehe deket kok Singapura dari Batam.
DeleteBacanya jadi pengen makan menu-menunya. Jadi pengen trevel juga ke Singapur. Apa daya awak yg belum pernah keluar dari daerah ini. Ah, kapan ya bisa treveling 😂😂
ReplyDeletenabung sikit2 cari hari kejepit.pigi malaysia bntar hahha tulah tips dr akak hahaha kaka chay jg bisa ngasi tips lebih vanyak..hahahha
DeleteGadis Kecil: Kapan bisa traveling? everytime you want. Bisa kapan saja. Niat ama kemauan dulu. Semoga secepatnya terwujud ya.
DeleteZikri: Benar kata Zikri
ya allah harganya sebenarnya murah ya kak cuman 20 dollar ..gk lah mahal.. tp klo di translate ke indonesia bisa terkejut abang dibuatnya haha ..kak btw chef david tu single kk? hahaha ..kok disembunyiin potonya hahahah
ReplyDeleteMurah di Zikri, mahal di aku mah segitu.
DeleteDisembunyiinlah, ntar kamunya ngiler klo aku post foto chefnya Zik. haha
Aku juga penggemar pizza! Wah, enak2 bener sajian pizza dan pasta di Trattoria Singapur ini. kira1 makan 1 pan kenyang ga ya? Ukuran medium misalnya? hehehe... Sip. Btw aku barusan follow blognya. ditunggu folbeknya ya trims ;)
ReplyDeleteIya enak mbak. Kenyanglah.. pizzanya hitungannya per porsi. satu pan enam potong.
Deletehmmm.. menggoda sekali menunya. . apalagi chefnya ganteng.. hahah minta ditemenin makan sekalian boleh gak ya..
ReplyDeleteHahah.. Nggak boleh
Deletewaah.. rasa otentik Italia dengan bahan asli import dari sana,..
ReplyDeletejadi mupeng ... catat ah.., trims ya
Sama2 kak Monda.
DeleteSalam kenal ya.. Thanks sudah berkunjung. Btw, mamaku boru Nainggolan, berarti ke Siregar, aku panggil tante dong. :)
Wow..foto2 makanannya cakeep dan menerbitkan air liur.. Duh jadi pengen nyicip deh..
ReplyDeleteHehe.. Terimakasih.
DeleteSilakan diicip gambarnya kak. hehe
Huuaaa... beberapa minggu lalu aku baru saja pulang dari Singapura, selama disana aku makan Pizza di resto yang ada dibagian dalam Botanic Garden. Entah kenapa pizza tuh kalau diluar lebih enak ya? Apa aku hanya lapar saja kala kemarin itu?
ReplyDeletePizza yang di Casa Verde Botanic Garden ya mbak? Enak juga pizza di sana. Tapi aku lebih demen pizza di Fratelli ini. Crispy, segar, dan ga terlalu asin.
DeleteLidah saya keseleo bca tulisan italinya wkwkwk. Mudahn gak kseleo kalo mkan makanannya
ReplyDeleteNgiler lihat menu-menunya. Emang sih di tangan cheft handal menu apapun kelihatan mengundang enak ya. Pengen juga deh mencoba pizza ala Italiano di Fratelli Pizzeria Trattoria ini, tapi alah mak jauh amat dari Serpong yah :)
ReplyDeleteBisa pesen menu yang halal ya. Duh bikin ngiler lihatnya.
ReplyDeleteMakanan sederhana tp klo tampilan dan rasanya beda udah punya nilai tersendiri ya... makanan italia yang pernah ku coba cuma pizza, pasta, spaghetti, dan fettucini,,, junk food semua malah ya hahaha
ReplyDeleteAku save dulu ah tempat makannya, biar bisa cobain juga. Kalau ke singapura kadang saya makannya ya itu itu aja kadang bosen juga hehehe
ReplyDeleteWah...lezat sekali pastinya.. Di Jogja juga ada pizza yang khas italia begini, yang krispy kulitnya. Yang punya salah satunya juga orang italia sepertinya, cuma istrinya orang Indonesia. Tfs...
ReplyDeleteWuah, sepertinya makanannya enak banget ya. Sampe ngences bacanya.
ReplyDeleteNama makanannya susah-susah banget ya. Aku kayaknya harus nabung nih untuk makan di sana. ahahahah
Duh kebayang rasanya otentik banget ya. Semua serba Italia. Saya suka roti gratisan. Rasanya kok enak banget ya .Hahaha
ReplyDeleteCuma ada ala Italia ya mba, gada menu lain, saya won ndeso ehhhh :(
ReplyDeleteYang paling bikin aku nelen ludah cuma Aple tart, hihiii... membayangkannya aja udah jadi kenyang kalo yang lainnya
ReplyDeleteKalo pengen nyobain hidangan otentik Italia, ada alternatif ke Singapura ya. Dibandingin terbang ke Italia yang makan waktu dan menghabiskan uang lebih banyak, pergi ke Singapura jelas lebih ngirit. Nyam nyam.
ReplyDeletePasta nya kelihatan lezat tapi kek nya sedikit yah kak, hihi. Daku penyuka pasta soalnya, jadinya kalau porsi segitu kek nya bakal nambah dah. Crema patate nya sedap
ReplyDeleteSaya penasaran dengan topping emas itu kayak gimana. Kalau untuk pizza, saya pun lebih suka yang Italia karena rotinya tipis
ReplyDelete