Thursday, October 11, 2018

Nostalgia Kyoto di Muo Boutique Hotels Muar


LORONG Muo Boutique Hotels di lantai 1.
WAKTU sudah menunjukkan pukul 23.55 pm waktu Malaysia saat saya bersama para rombongan Media dan Blogger Famtrip tiba di Muo Boutique Hotels. Padatnya jadwal hari itu, membuatku sedikit lelah.  Sajian makanan yang tiada henti hari itu, membuat perut sedikit sesak.  Tiba di hotel dengan cepat menjadi barang mahal bagiku saat itu. Saya ingin istirahat lebih cepat.

Muo Boutique Hotel ini berada di persimpangan empat, tepatnya di Jalan Petri, 84000 Muar persis berseberangan dengan Kedai Surat Kabar di Jalan Sulaiman, Muar, Johor, Malaysia.
BANGUNAN Muo Boutique Hotels.
 Bangunan hotel ini bangunan lama, bekas Affin Bank Berhad. Ada kebijakan oleh Pemerintahan Muar yang melestarikan bangunan-bangunan lama di pusat kota ini. Bangunan hotel ini salah satunya.

Meski pun bangunannya lama, tapi desain interiornya sudah modern mixed vintage. Di depan pintu masuk, ada dua tanaman hijau dengan pot besar yang menyegarkan mata pengunjung. Sementara desain di lobi, membuatku bernostalgia. Mengenang penginapan di Kyoto. Piece Hostel Kyoto namanya.
SOFA utama di lobi.

PERABOT vintage.
 Lobi Muo Boutique Hotel ini, mulai dari lighting, lantai semen, cat, penempatan kursi tunggu tamu hingga perabot pendukung, menurutku agak mirip dengan hostel di Kyoto, Jepang itu. Entahlah. Apa ini perasaanku saja, tapi saya merasa deja vu masuk ke hotel ini.

Memasuki lobi, pengunjung langsung disambut dua kursi dengan dudukan kaki.  Di sebelah pintu, ada berbagai perabot yang di atasnya diletak berbagai majalah, klipping koran yang menceritakan kisah pemilik hotel, dan juga prasasti peresmiannya sebagai hotel terbaru di Distrik Muar pada 2017 lalu.  Persis seperti di Piece Hostel Kyoto.

Resepsionis.
Sementara di sebelahnya, di bagian tengah lobi, tersedia satu set sofa utama. Dan di belakangnya bertumpuk perabot zaman dulu, seperti beberapa televisi hitam putih yang digabung dengan aneka cemilan-cemila yang dijual pemilik hotel. Di seberang sofa utama itulah meja resepsionis berada dengan desain meja yang unik. Batu ditumpuk dengan kawat membentuk kotak, lalu di atasnya kayu. Pokoknya keseluruhan desain interior lobi ini vintage.

Daftar check in, kunci dibagikan. Saya menginap di kamar 101. Berdua dengan rekan, kak Rina.  Menuju lift di belakang sebelah kanan resepsionis. Eh di sana, ada mini distro yang menjual aneka tshirt. Perhatianku tak fokus lagi. Ingin rasanya segera rebah di kasur.
Abaikan tas saya ya di atas kasur ya kak.

Kamar mandi.
Buka kamar. Lihat kasur deluxe queen bed size, ruangannya agak sedikit kecil. Di sebelah kanan kasur tersedia satu meja kursi, dan satu lampu gantung. Di sana, terletak telepon, dan nomor kamar, dan juga kertas bertuliskan user and password WiFi, beserta tissu.  Berdindingkan kaca yang berbatasan langsung dengan kamar mandi. Sementara di sisi kirinya langsung dinding yang berbatasan langsung dengan kamar sebelah. Dinding nakas tempat tidur berlapiskan kayu. Tidak kedap suara dan agak sedikit pengap. Beruntung ada hexos fan di kamar mandi yang bisa sedikit mengisap udara pengap.
Sesuai namanya, Boutique Hotel. Hotel vintage dengan ruangan mini dan unik. Terdiri dari 16 kamar yang terbagi di tiga lantai. Terdiri dari beberapa tipe kamar seperti superior twin and double, serta tatami, deluxe twin, family, dan tatami, serta tipe double storey family. Kannnnn terbukti? hotel ini juga mempunyai kamar tatami. Mengadopis ala Jepang gitu. Bedanya, di Jepang kita langsung tidur di tikar busa beralaskan tatami hangat, kalau di Muo Boutique Hotel ini, tetap ada kasurnya.

Pengalamanku tidur di hotel ini, kasur dan bantalnya yang empuk, lagi bersih. AC-nya dingin. Meski pun cuma empat jam tidur di mari, tapi empuknya bikin nyaman banget. Seriously i told you. Hal lainnya yang membuatku tertarik adalah lorong-lorong kamarnya yang tersemat beragam lukisan, atau benda seperti sepeda yang digantung.  Again and again saya bernostalgia dengan Kyoto. _Lain kali saya ulas mengenai Piece Hostel Kyoto ini deh_
MINI distro dekat lift.
Satu hal yang kusuka dari hotel ini, arsitektur bangunannya dengan desain interior vintage di dalamnya sangat menyatu dengan budaya Muar yang memang mengagungkan old city style sebagai jualan wisatanya.

Berbeda dengan boutique hotel lainnya, hotel ini tidak menyediakan sarapan pagi. Mengapa? menurut resepsionis hotel, Putra, sejak hotel ini didirikan satu tahun lalu, memang mereka tidak menyediakan sarapan bagi para tamu. "Kita memang tak sedia breakfast bagi para tamu, karena kawasan ini banyak pusat kuliner. Kita sharing rezeki bagi warga sekitarnya-lah," ungkap Putra.

Benar saja, hotel yang memiliki slogan "More than a stay" ini memang sangat dekat dengan pusat kuliner kawasan pasar malam di Jalan Sisi. Hanya lima menit jalan kaki.

Meski pun tak menyediakan sarapan pagi, tapi hotel ini menyediakan teh atau pun kopi, serta air mineral kemasan unlimited kepada para tamunya. 
NGOBROL sama Putra, resepsionis hotel.
By the way, mengenai harga masing-masing kamar di hotel ini, berdasarkan tarif dari manajemen hotel mulai RM 200 sampai RM 320 (normal rate), atau mulai RM 150 sampai RM 250 (promo rate). Namun, saran saya sebagai yang hobi pusing-pusing eh traveling, rate kadang berubah. It's depends on peak season or low season. Cek saja di aplikasi booking hotel pilihanmu ya?! ***


INFORMATION:
MUO Boutique Hotels
1 & 1A, Jalan Petri, 84000, Muar, Johor.
Hotline: +6069520000
www.muoboutique.com

9 comments:

  1. Arggg kyoto kak, kakak mengingatkanku pada tempat yang pengen aku kunjungi lagi. Ia nih kak ada sentuhan Kyotonya gituh nih Hostel keren ah. Bolehlah jadi referensi ntr kalo main ke Johor harus cobain nginep sini nih

    ReplyDelete
  2. Guuut, mereka ga menyediakan sarapan pagi itu pilihan yang tepat supaya kita bisa explore keunikan Muar beserta kulinernya. Kadang secara ga sengaja pas lagi nyari sarapan atau jajanan bisa nemu suatu tempat menarik kak.

    Kamar bersih dengan AC dingin dan Kasur empuk itu surga banget buat yang butuh istirahat setelah seharian beraktivitas hehe..

    ReplyDelete
  3. sayang cuma semalam dan nggak sempet nongki lama di roof top nya kak

    ReplyDelete
  4. asique banget yaaa ngelesnya kakak, soal sarapan itu. tapi kayaknya memang asique yaa nginap di hotel Muo ituu

    ReplyDelete
  5. Baru merhatiin bangunannya dari luar, klasik banget ternyata ya, pas disana nggak ngeh, padahal foto juga di kursi depan itu hahaha

    ReplyDelete
  6. bangunanya kuno ya, aritekturnya unik

    ReplyDelete
  7. HOtelnya banyak banget spot yang instagramable ya <3

    ReplyDelete