Wednesday, October 10, 2018

Berwisata ke Gedung Parlemen Johor di Kota Iskandar

KUBAH berbentuk nenas di Gedung Parlemen Kesultanan Johor. Picture taken by Rina.
Ada 56 Dewan Utusan Negeri (DUN atau DPR)  di Johor Bahru, salah satu negara bagian di Malaysia. Mereka dipilih rakyat pada setiap Pilihan Raya Umum (PRU). Di negeri ini, anggota yang terpilih wajib melepas atribut partai pengusungnya selama bertugas di parlemen. Dalam setahun, mereka mengadakan rapat paripurna sebanyak empat kali. Dimana mereka mengadakan rapat itu?
RUANGAN Parlemen Kesultanan Johor di Kota Iskandar.
BANGUNAN Sultan Ismail di Nusajaya menjadi pusat pemerintahan administratif Johor Bahru sejak 2009 lalu. Dua tahun sejak kawasan ini dibuka, kota ini berubah nama menjadi Kota Iskandar. Di lantai dua gedung inilah DPR Johor berkantor dan mengadakan rapat paripurna. Tepatnya di ruang Assembly Hall Johor's State Parliament.

Ruang Assembly Hall ini berada persis di tengah bangunan utama . Lokasinya berada di titik kiblat, sebagai simbol Islam sebagai agama resmi Malaysia.

Dari ruang pameran, menaiki tangga, ada banyak pintu masuk di samping ruangan menuju ruang rapat atau assembly hall. Namun, oleh tour guide,  sengaja tidak membawa kami masuk dari sana, melainkan masuk dari pintu khusus yang dapat diakses dari sebelah kanan tangga, lalu belok kiri.

Pintu berdaun dua itu sangat istimewa. Mengapa? karena hanya Sultan Johor saja yang berhak masuk dari sana.

"Jangankan masyarakat umum. Anggota dewan dan Menteri besar saja tak boleh lewat pintu ini. Mereka masuk lewat pintu lain," ujar Senior Eksekutif Cahaya Jauhar, Pengembang Pusat Pemerintahan Administratif Kota Iskandar sekaligus tour guide, Abdul Rashid Narikkodan Mammod disela-sela kunjungan wisata Media & Blogger Famtrip Batam ke Gedung Parlemen Johor di Kota Iskandar ini, Kamis (5/10) lalu.
KURSI biru, sebagai tempat Sultan Ibrahim Ismail memimpin rapat paripurna. Picture taken by Petrus.
Benar saja, pintu ini langsung menuju kursi Sultan Ibrahim Ismail sebagai Sultan Johor sekaligus pemimpin rapat paripurna. Kursi sultan berada pada panggung paling atas dan punya warna sendiri, yakni biru. Sedangkan kursi para peserta rapat termasuk para dewan  berwarna merah.

Warna biru itu punya sejarah. Sebagai bukti keterikatan hubungan akrab Kesultanan Johor di masa kepemimpinan  Sultan Abu Bakar dengan Kerajaan Inggris di bawah kepemimpinan Ratu Victoria.

"Tahta Queen Victoria saat itu berwarna biru. Jadi Yang Mulia Sultan menghormatinya lagi hingga bila sekarang. Kursi inilah buktinya. Kamu tadi masuk di pintu utama ada dua meriam kan? Nah itu juga kado Queen Victoria buat kerajaan Johor lah. Negeri kami tak bisa dilepaskan daripada hubungan  dengan British," ujar Rashid.
ABDUL Rashid Narikkodan Mammod.
Ada tiga tingkatan penempatan kursi bagi anggota di ruang rapat parlemen ini. Tertinggi adalah kursi sultan. Di bawah depannya, kursi bagi speaker dewan, di bawahnya lagi kursi setia usaha atau kursi juru tulis dewan negeri (sekretaris negara ) selama rapat paripurna berlangsung.

Di sebelah kanan kursi setia usaha itu, ada tiga kursi lagi untuk jabatan penting. Yaitu untuk utusan kerajaan, pegawai pengerusi perundang-undangan, dan untuk pengerusi keuangan. Sedangkan satu kursi di sebelah kiri diperuntukkan bagi keluarga dekat kerajaan.

Lantas para anggota dewan duduk dimana? mereka duduk memanjang di dataran ruang rapat paling bawah. Masing-masing sepanjang kursi itu sudah dilengkapi foto dan nama, serta perangkat komunikasi dan komputer. Semuanya terpampang. Jadi, saat paripurna berlangsung, ada anggota yang abstein atau tak hadir, akan ketahuan. Dewan tidak boleh berpindah duduk. Demikian juga pengurus rapat lainnya.

"Di sebelah kanan kursi sultan 39 DUN mewakili kerajaan, dan sebelah kiri kursi untuk 17 DUN pembangkang (oposisi). Mereka dalam pemufakatan selalu menjadi rival," ujar Rashid.

Pria berusia 49 tahun ini menyebutkan, diantara 17 anggota dewan oposisi, ada tiga anggota independen. Oleh rakyat disebut "dun kodok". Ada alasannya.

Jadi, perkembangan politik Malaysia 2018 ini mengalami sejarah baru. UMNO kalah telak dari yang sebelumnya sebagai partai mayoritas negara bagian. Shareefah, tour guide yang mewakili Dinas Pariwisata Kesultanan Johor menyebutkan, peristiwa politik Malaysia ini ada kemiripan dengan perguliran politik reformasi 1998 di Indonesia. Demikian juga di Johor.

Pada  9 Mei lalu, mereka mencatat sejarah. Barisan Nasional (BN) yang selama 61 tahun selalu memenangkan PRU, lengser. Dimenangkan Pakatan Harapan (PH) yang lebih prokerajaan. Akibat kekalahan itu, BN menjadi oposisi. Dari 17 anggota oposisi itu, ada 3 anggota ingin berubah haluan. Pindah partai dari BN ke PH, atau pun kalau tidak diterima, mereka ingin masuk ke tim dun dukungan kerajaan. Kesultanan dan tim PH tak mau asal menerima. Jadi tiga anggota ini statusnya menjadi dun non partisan.

Keinginan mereka bergabung dengan dewan dukungan kerajaan punya alasan tersendiri. Supaya anggaran pembangunan di daerah pemilihan mereka tidak dipotong. "Mereka tak setia. Itulah sebab mereka disebut frog. kodok. loncat sana, loncat sini. Dimana mereka bisa berdiri. Kalau tak, daerahnya tak diperhatikan pemerintahanlah. wang pembangunan dipotong," ujar Rashid.

Ketiga anggota non partisan ini, dalam setiap rapat kini, duduk terpisah di bagian tengah antara kursi oposisi dan kursi dewan pendukung kerajaan.
KAWASAN Kota iskandar.
Dalam setiap rapat paripurna ini, wajib pembuatan kebijakan dalam  Negeri Johor wajib diselesaikan dalam 16 hari. Rapat pertama, umumnya Sultan hadir dan memimpin rapat. Di rapat selanjutnya, beliau cukup membuat surat apabila berhalangan hadir, dan selanjutnya digantikan utusan kerajaan. "Kalau tak hadir, kursi sultan kosonglah. Utusan kerajaan yang duduk di sebelah kiri depan sultan yang pimpin," ujar Rashid.

Rapat paripurna ini selalu terbuka untuk umum yang ditentukan kerajaan. Bagi masyarakat yang pernah memiliki kasus pidana, korupsi, teroris, dan kasus kriminal lainnya, terlarang mengikuti rapat ini. Mereka duduk di kursi lantai dua ruang rapat. Membelakangi ruangan jurnalis. Setiap rapat, warga tidak diperbolehkan turun ke dataran dewan itu. Mereka dijaga ketat tentara Kesultanan Johor (JMF).  Oh ya, Johor merupakan satu-satunya negara bagian yang mempunyai kekhususan di Malaysia. Mereka mempunyai tentara sendiri di luar korps armed forces Malaysia, yakni satuen elit JMF ini. Mereka bertugas khusus di Johor dan pengamanan keluarga kesultanan saja.
RUANG jurnalis di belakang kaca.
Dalam ruang parlemen ini, khusus jurnalis ada ruang khusus. Disekat kaca tertutup. Di ruang itu, sudah dilengkapi perangkat teknologi dan layar pendukung para jurnalis dalam peliputan. Pengambilan foto, hanya boleh dilakukan dari kaca yang terhubung ke ruang rapat tersebut.

Dalam rapat, apakah selalu ada kegaduhan antar sesama anggota? Rashid menyebutkan selalu ada perbedaan pendapat. Adu mulut. Tapi tak ada yang sampai merusak perangkat-perangkat ruang parlemen.

"Lagiankan lihat itu di dinding, Alquran ditempatkan paling atas. Lebih tinggi daripada lambang Negeri Malaysia. Artinya apa? harus menjunjung adab Islam sebagai agama resmi daripada negara. Berangkat dari situ, tak ada keributanlah," ungkapnya.

Desain interior dan pajangan ruang parlemen tempat UU dan sejumlah kebijakan penting Johor dibuat ini, memang unik. Masing-masing desainnya mempunyai arti yang tidak boleh dipisahkan dari sejarah dan kebudayaan Johor.

Sebut saja, Alquran yang dipajang paling tinggi di dinding depan. Sebagai simbol agama resmi Malaysia, dipajangnya kitab suci ini juga berhubungan dengan adab supaya para anggota parlemen selalu adil dalam proses pekerjaan pemerintahan demokrasi monarki mereka, serta jauh dari kecurangan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Di bawah Alquran, ada lambang pemerintahan Johor. Demikian juga ada pilar-pilar yang di atasnya ada lambang lada hitam dan nenas sebagai lambang kemakmuran Johor sejak zaman dulu.

"Ada enam pilar di sini. itu maksudnya sebagai simbol dukungan kekuatan daripada kerajaan Johor buat kami rakyat Johor," ucapnya.

Sejauh mata memandang ke sekeliling ruangan parlemen ini, masing-masing dinding ada ukiran abstrak putih yang merepresentasikan warga Johor yang multikultur.

Paling unik, langit-langit kubah raksasa yang tembus pandang  berbentuk nenas. "Itu lambang daripada keterbukaan dan transparansi.Demikian juga karpet ini melambangkan desain lukisan Melayu Johor. Jadi semua punya arti," kata Rashid.

Bahkan, di ruangan ini, ada 114 kursi yang melambangkan 114 surat dalam Alquran.
Itulah sebabnya, sejak tujuh tahun lalu, Kesultanan Johor membuka ruang parlemen ini menjadi tempat wisata dan terbuka untuk umum. Ruang parlemen ini menjadi satu-satunya ruang parlemen di Malaysia yang terbuka untuk umum. Sultan beralasan, dibukanya gedung parlemen ini sebagai tempat wisata karena pihaknya mendukung modernisasi Johor tanpa melupakan sejarah perkembangannya.

"Kalau tak ada libur negara dan rapat parlemen. Ruang ini terbuka untuk umum mulai pukul 10-12.00, dan pukul 14-14.00," jelas Rashid.
SALAH satu sudut bangunan Sultan Ismail. Picture taken by Moza.
Selain ruang parlemen, di kawasan seluas 1,5 hektare ini, pengunjung juga bisa melihat atraksi lainnya seperti atrium Jauhar, musk garden, dan gedung lainnya yang terinspirasi dari gaya bangunan Inggris dan Al Hambra, Spanyol.

"Untuk pelancong, tiket masuk Kota Iskandar ini mulai 12 sampai 18 ringgit," tutup Rashid. ***



 PS: Tulisan ini telah diterbitkan di Harian Batam Pos, edisi Sabtu 6 Oktober 2018.


9 comments:

  1. Design dan arsitektur gedungnya megah banget ya, apalagi detail2 di kubahnya itu, cantiiik..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget mba Yoanna. Bangunannya terlihat seperti desain yang sudah lama dibangun. Padahal ini dibangun pada 2016 lalu. Salutnya lagi, para arsiteknya, sangat detail banget membuat desain2 yang keseluruhannya berkaitan dengan sejarah dan kebudayaan Johor Bahru.

      Terimakasih sudah berkunjung mba. Salam kenal. COS

      Delete
  2. Masuk dari pintu berdaun dua kak? Yang tempat Sultan? Beruntung banget kak.

    Ruang jurnalisnya beda ya kak. Hehehehe

    ReplyDelete
  3. Malaysia selalu adi target tempat melancing, semoga nanti bisa main2 kesana.

    btw, kasian tim "frog" ya kalau rapat. hmmmmmm

    ReplyDelete
  4. nyesel nggak datang lebih awal , kren banget gedung parlemen ini

    ReplyDelete
  5. Malaysia selalu jadi target tempat untuk disinggahi,
    semoga bisa travel kesini nanti.

    btw, kasian amat ya, kelompok "frog" nya saat rapat duduk di tempat "khusus".

    ReplyDelete
  6. Baru ngeh, ternyata Gedung Parlemen Johor itu ada di Kota Iskandar ya. Berarti kota ini jadi pusat pemerintahan dan pendidikan juga kayaknya. Sewaktu diundang ke sana kami ke EduCity di Kota Iskandar juga. Di sana terdapat puluhan universitas bertaraf internasional.

    ReplyDelete
  7. Aku hanya melihat dari luar saja gedung megah itu... Beruntung bisa melihat ke dalam ya... Beneran keren

    ReplyDelete