SORE itu, Kamis di minggu pertama Juli, kala saya menjalankan tugas jurnalistik tentang Dampak Depresiasi Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dari kacamata pengusaha, dengan menjadikan Ketua Kadin Batam yang juga Sekjen PB ISSI,bapak Jadi Rajagukguk di kantornya di kawasan Batamcenter. Di sela-sela wawancara yang seperti bincang-bincang itu, beliau menyebutkan bahwa Batam kembali memproduksi film berkulitas bergenre zaman dulu.
"Buffalo Boys judulnya," ujar pak Jadi sambil menunjukkan link trailer filmnya kepadaku.
Latarnya tak asing. Ada beberapa setting lokasi yang sudah pernah saya kunjungi sebelumnya di kawasan Nongsa. "Oh jelas, karena film itu produksi Kinema Studio dengan Mike Wiluan sebagai sutradara," jelas pak Jadi.
Melihat setting trailernya, saya diingatkan dengan poster film Zorro di masa saya anak-anak. Keren banget!!! Ternyata Batam, Pulau Terluar Indonesia itu sudah mampu memproduksi film dengan kualitas kece badai sekelas Hollywood. _Nggak heran, sudah tahu lama juga_
Jadi, (sekilas lalu saja ya,ntar cerita lengkapnya tonton di bioskop saja) film ini mengisahkan dua saudara yang ingin membalaskan dendam ayah mereka yang seorang sultan setelah bertahun-tahun diasingkan Wild West America.
Demi membalaskan dendam, kedua ningrat itu kembali ke Java (Jawa).
Film ini akan mengajak kita sebagai penonton, traveling ke masa lampau karena mengangkat latar Negara Hindia Belanda (Indonesia) tahun 1800-an. Pengambilan melibatkan beberapa lo
"Buffalo Boys judulnya," ujar pak Jadi sambil menunjukkan link trailer filmnya kepadaku.
Latarnya tak asing. Ada beberapa setting lokasi yang sudah pernah saya kunjungi sebelumnya di kawasan Nongsa. "Oh jelas, karena film itu produksi Kinema Studio dengan Mike Wiluan sebagai sutradara," jelas pak Jadi.
Melihat setting trailernya, saya diingatkan dengan poster film Zorro di masa saya anak-anak. Keren banget!!! Ternyata Batam, Pulau Terluar Indonesia itu sudah mampu memproduksi film dengan kualitas kece badai sekelas Hollywood. _Nggak heran, sudah tahu lama juga_
Jadi, (sekilas lalu saja ya,ntar cerita lengkapnya tonton di bioskop saja) film ini mengisahkan dua saudara yang ingin membalaskan dendam ayah mereka yang seorang sultan setelah bertahun-tahun diasingkan Wild West America.
Demi membalaskan dendam, kedua ningrat itu kembali ke Java (Jawa).
Film ini akan mengajak kita sebagai penonton, traveling ke masa lampau karena mengangkat latar Negara Hindia Belanda (Indonesia) tahun 1800-an. Pengambilan melibatkan beberapa lo
kasi gambar di pulau Jawa dan di kawasan Nongsa, serta Infinite Studios di Batam.Film ini layak tonton. Kenapa? karena menampilkan keindahan alam Indonesia sebagai latar belakangnya, dan alur ceritanya yang juga tak lepas dari kisah hubungan dua anak manusia.
Film ini sendiri, digarap tim produksi dan talenta kreatif dari berbagai negara. Seperti Singapura, Indonesia, Thailand, dan Australia. Dipimpin sutradara Mike Wiluan, Buffalo Boys merupakan suatu kolaborasi perfilman berjiwa Asia Tenggara.
Penasaran dengan film ini? Anda bisa menikmatinya di bioskop di seluruh Indoenesia mulai 19 Juli mendatang.
Film ini sendiri, digarap tim produksi dan talenta kreatif dari berbagai negara. Seperti Singapura, Indonesia, Thailand, dan Australia. Dipimpin sutradara Mike Wiluan, Buffalo Boys merupakan suatu kolaborasi perfilman berjiwa Asia Tenggara.
Penasaran dengan film ini? Anda bisa menikmatinya di bioskop di seluruh Indoenesia mulai 19 Juli mendatang.
Bocoran neh: jadi ternyata, Film Buffalo Boys ini telah tayang premier pada 14 Juli kemarin di Festival Film Fantasia di Montreal, Kanada, dan sehari berselang, ditayangkan di Festival Film New York. Sebuah kebanggaan kan? film produksi Batam berjaya di dua negara besar di Amerika Utara.
Prestasi ini, tentu saja tak lepas dari tangan dingin Mike Wiluan selaku sutradara, penulis skenario dan juga bahkan sebagai salah satu cameo di dalam film garapannya tersebut. World premier ini dihadiri juga oleh Mike Wiliam dan co-writer Rayya Makarim. Sedangkan Pevita Pearce menjadi satu-satunya artis pemain yang hadir di world premiere Buffalo Boys, di Fantasia International Film Festival.
Film ini juga, dibintangi oleh Ario Bayu, Zack Lee, Mikha Tambayong, Happy Salma, dan pemain lainnya.
Prestasi ini, tentu saja tak lepas dari tangan dingin Mike Wiluan selaku sutradara, penulis skenario dan juga bahkan sebagai salah satu cameo di dalam film garapannya tersebut. World premier ini dihadiri juga oleh Mike Wiliam dan co-writer Rayya Makarim. Sedangkan Pevita Pearce menjadi satu-satunya artis pemain yang hadir di world premiere Buffalo Boys, di Fantasia International Film Festival.
Film ini juga, dibintangi oleh Ario Bayu, Zack Lee, Mikha Tambayong, Happy Salma, dan pemain lainnya.
NOTED: Sebagai kota tempat produksi, Batam mendapat kehormatan Screening, Sabtu (21/7) di Mega Mall Batam Centre deh. So, siapkan waktumu pukul 14.00 WIB ya, siapa tahu bisa kesempatan foto bareng ama sutradara nan kece Mike Wiluan dan Zack Lee papanya Mikaila Lee yang juga tak kalah kece. Siapkan pertanyaan seputar film ini deh, tanyakan ke mereka, dannnnn dengar langsung penjelasan para pemainnya tentang behind the scene-nya ya. See you there!!! ***
Saya selalu kangen melihat film tentang Indonesia dengan suasana abad-18 an atau lebih tepatnya bernuansa tradisional apalagi ada sejarah zaman belandanya, selain bisa membangkitkan jiwa nasionalisme juga bisa menghargai perjuangan nenek moyang dalam meraih kemerdekaan. Indonesia itu sangat indah dan dunia sudah mengakuinya, hanya tinggal dioptimalkan saja SDMnya melalui promosi-promosi termasuk Film ini, sayang banget nih jika gak nonton.
ReplyDeleteTrue... mari mendukung film-film berkualitas Indonesia.
Deletekak aku masih gagal paham sama emak2 yang diajak nonton nggak masukin list lalu pas udah disahre nanya ini undangann untuk umum nggak?
ReplyDeleteaku kudu piyye nggak nyinyir?
Siapa kak? Aduh jangan ghibah di sini kak.. kita gibahnya live saja. lol
DeleteSama kayak Kang Usman, aku kangen menyaksikan Indonesia sebelum lahir. Tatkala masih zaman kolonial atau bahkan sebelum itu. Seperti apa dan bagaimana kehidupan nenek moyang kita zaman baheula. Apa mereka bahagia? 😂
ReplyDeleteSaya nggak tahu. Tunggu saja ada kiriman mesin waktu doraemon, jadi bisa jalan ke masa kehidupan nenek moyang.
DeleteSepertinya filmnya ini keren banget ya.. ntar deh kalau Ada waktu nonton haha
ReplyDeleteKeren banget.
Deletekeren banget ini film yang di produksi batam, sampai bisa berjaya di amerika utara ...
ReplyDeletedan film ini sangat bagus karena bisa membangkitkan jiwa nasionalisme
Bener.
Deletepengen nonton deh film ini lagi ... sudah ke dua kali nya aku menonton film ini
ReplyDeleteakan tetapi ... masih pengen dan pengen lagi
karena mendapatkan jiwa kenasionalisme yang tinggi jika menonton film ini
hmmm
Bakal aku tonton iniii! Dari trailernya udh menarik bangett kok mba :). Bangga film indonesia makin lama makin bagus
ReplyDeleteIyah mba.. Saya makin ke sini makin suka nonton film Indonesia. Sudah mulai berkualitas dan menyajikan keindahan alam Indonesia di balik cerita. Sehingga secara tak langsung menawarkan keindahan wisata Indonesia.
DeleteWhat?? Baca judulnya aja sudah "ciyus lo?" pas baca sampai selesai jadi pengen bangett nontonnya. Ah, bangga deh tinggal di Batam.
ReplyDeleteJadi apa sudah nonton filmnya mba?
Delete