Swafoto bersama Zikria menggunakan HP dengan kamera canggih di Aonang, Krabi. |
SALAH satu yang paling tak bisa dilepaskan saat traveling adalah kuliner. Yap, mencicip kuliner di sebuah kawasan baru yang kita tuju adalah sebuah kewajiban. Hal ini berlaku mutlak bagiku si Chaya yang doyan makan tapi cita-citanya langsing dan seksi kaya Gigi Hadid. _Mimpi lho_
Sebagai penikmat perjalanan dengan tiket murah, Krabi di Thailand menjadi salah satu negara yang saya kunjungi di 2017 ini. Kawasan ini rada-rada mirip dengan Phuket, hanya saja cuma sedikit lebih tertib, sepi, dan satu hal yang membuat terpesona adalah kulinernya.
Tahu sendiri kan kau dek? Berangkat dengan tiket budget airline di tangan itu, artinya bagasi nihil, dan hanya diperbolehkan tujuh kilogram bawaan ke kabin. Mengakalinya, saya pun membawa hanya empat potong kaus, dua celana pendek, satu jeans serta sendal jepit, dan perkakas bagian dalam, dan perlengkapan MCK. Di jaman now alias zaman sekarang, tak lengkap rasanya juga, kalau traveling tapi kok ya nggak bawa kamera.
Memasukkan semua perlengkapan ke backpack, kok ya rasanya berat? timbang digital, aihmaaaaak melebihi tujuh kilogram. Bagaimana ini? Ada perasaan nggak rela gitu ntar di Bandara Changi akhirnya bayar denda karena kelebihan berat barang bawaan. Kan nggak lucu? Apes iya.
Akhirnya kuputuskan, kamera DSLR kutinggalkan. Maka jadilah saya hanya membawa tiga ponsel, yakni Nokia senter (Yang selama di Krabi dinon-aktifkan), iPhone 5, dan juga Asus Zenfone 4. Berat rasanya sik meninggalkan kamera DSLR yang selalu kubawa setiap perjalananku mengunjungi tempat-tempat baru atau luar negara. Namun kali ini, saya memberanikan diri mengandalkan kamera dari iPhone 5 dan Asus Zenfone 4 tersebut. Dua merek tersebut, menurutku HP Kamera Terbaik yang bisa diandalkan.
Saya pun berangkat. Menaiki kapal ferry dari Pelabuhan Batamcenter menuju Harbour Front di Singapura. Dari sana, menggunakan MRT menuju Bandara Internasional Changi, dan dari Changi saya terbang menuju Krabi International Airport, di Krabi, pulau di selatan Thailand.
Sebagai penikmat perjalanan dengan tiket murah, Krabi di Thailand menjadi salah satu negara yang saya kunjungi di 2017 ini. Kawasan ini rada-rada mirip dengan Phuket, hanya saja cuma sedikit lebih tertib, sepi, dan satu hal yang membuat terpesona adalah kulinernya.
Tahu sendiri kan kau dek? Berangkat dengan tiket budget airline di tangan itu, artinya bagasi nihil, dan hanya diperbolehkan tujuh kilogram bawaan ke kabin. Mengakalinya, saya pun membawa hanya empat potong kaus, dua celana pendek, satu jeans serta sendal jepit, dan perkakas bagian dalam, dan perlengkapan MCK. Di jaman now alias zaman sekarang, tak lengkap rasanya juga, kalau traveling tapi kok ya nggak bawa kamera.
Memasukkan semua perlengkapan ke backpack, kok ya rasanya berat? timbang digital, aihmaaaaak melebihi tujuh kilogram. Bagaimana ini? Ada perasaan nggak rela gitu ntar di Bandara Changi akhirnya bayar denda karena kelebihan berat barang bawaan. Kan nggak lucu? Apes iya.
Akhirnya kuputuskan, kamera DSLR kutinggalkan. Maka jadilah saya hanya membawa tiga ponsel, yakni Nokia senter (Yang selama di Krabi dinon-aktifkan), iPhone 5, dan juga Asus Zenfone 4. Berat rasanya sik meninggalkan kamera DSLR yang selalu kubawa setiap perjalananku mengunjungi tempat-tempat baru atau luar negara. Namun kali ini, saya memberanikan diri mengandalkan kamera dari iPhone 5 dan Asus Zenfone 4 tersebut. Dua merek tersebut, menurutku HP Kamera Terbaik yang bisa diandalkan.
Saya pun berangkat. Menaiki kapal ferry dari Pelabuhan Batamcenter menuju Harbour Front di Singapura. Dari sana, menggunakan MRT menuju Bandara Internasional Changi, dan dari Changi saya terbang menuju Krabi International Airport, di Krabi, pulau di selatan Thailand.
Es Krim Kelapa muda di Pelabuhan Chao Fa. |
Phad Thai seharga THB 45. |
Saya berangkat tak sendiri, berdua dengan rekan, Zikria. Sesampai kami di Krabi, mencari penginapan di Krabi Town, check in, lalu lanjut makan malam dengan menu Pad thai di Cha Ofa Pier yang hanya berjarak 300 meter dari penginapan. Sembari menikmati sunset, sebagai dessert, saya pun membeli es krim dengan bahan 100 persen kelapa muda, susu, dan gula. Mammamia lezatos.
Tujuh hari di Krabi, sembari mengeksplorasi kawasannya, tak lupa juga menjajaki kuliner. Kalau ada orang rela saat traveling menghabiskan duit hanya untuk belanja oleh-oleh, kalau saya rela menghabiskan duit hanya untuk kuliner menu-menu baru sebagai bagian dari rasa penasaran.
Tujuh hari di Krabi, sembari mengeksplorasi kawasannya, tak lupa juga menjajaki kuliner. Kalau ada orang rela saat traveling menghabiskan duit hanya untuk belanja oleh-oleh, kalau saya rela menghabiskan duit hanya untuk kuliner menu-menu baru sebagai bagian dari rasa penasaran.
Penjual Mango Sticky Rice. |
Membeli ikan saba bakar seharga THB 50/ ekor. |
Di Krabi Town, kami menikmati sepuas-puas ikan saba bakar hanya seharga THB 50/ ekor. Tak hanya itu, mango sticky rice tiga warna juga menjadi menu makan malam.
Typical menu makan siang di Krabi. Saya suka lalapannya. |
Sementara siangnya, kami turun ke pasar Krabi, act like local dengan makan siang di warung, membaur bersama warga dengan menu nasi campur dan sepiring besar lalapan dan sambel mentah yang super duper pedas, serta berburu buah segar yang harganya murah banget. Krabi itu, kawasan dengan surga kuliner yang friendly banget dengan traveler muslim kaya temanku si Zikria.
Buah-buahan segar di pasar Krabi Town. harga rata-rata THB 20. |
Setelah menjelajah Krabi Town, lalu berlanjut mengunjungi kota pesisir dengan pantai berpasir putih terpanjang berpadu pulau karst yang indah di Aonang. Kota Aonang ini lebih ramai 24 jam dibanding Krabi Town. Krabi Town, pukul 10.00 PM saja sudah sepi, beda banget dengan Aonang yang selalu ramai dan hidup.
Jus mangga campur pisang. |
Bahan jus buah campur di Aonang. |
Di Aonang, kuliner pilihan, tak lupa mencicip jus mangga, atau jus buah campur segar di pinggir jalan. Jus tersebut enak banget diminum sambil beristirahat usai mendaki bukit, melewati lembah, berantem dengan monyet, di taman nasional Bhan Nong Thale.
Aonang Beach. |
Sekembali dari Aonang, lanjut mengunjungi Tiger Cave Temple. Dengan merental sepeda motor seharga THB 180/ hari kami menghabiskan waktu seharian mengunjungi patung Budha What Tham Sua ini. Perjalanan hari itu sangat melelahkan, sekaligus sangat memuaskan. Trekking ke hutan dengan aneka pohon raksasa menjulang tinggi berusia lebih dari 100-an tahun, mengunjungi gua-gua tempat para biksu Budha bertapa, melewati sungai kecil dengan air yang jernih, lantas mendaki lagi melihat lonceng emas Budha, dan kemudian ditutup dengan makan tom yam di warung lokal.
Tom yam ala warung lokal di kawasan Tiger Cave Temple. Seharga THB 40 |
Menyambut akhir pekan di sana, mengunjungi Krabi Weekend Night Market, kembali memanjakan perut, berburu kuliner. Mulai dari makan abalone, minum bamboo mojito pina colada, hingga makan abalone rebus yang lezat.
Bamboo mojito pina colada. |
Abalone |
Onde-onde cimut khas Thailandia. |
Semua ini saya abadikan dengan memotretnya menggunakan kamera ponsel Asus Zenfone 4 milikku. Hasil kameranya keren, jernih, dan sudah resolusi tinggi pula layaknya kamera DSLR.
Keren ya zaman sekarang, kita tak perlu ribet lagi membawa segala jenis perlengkapan kamera, lensa, dan segala kerempongannya. Cukup bawa HP saja, semua komunikasi dan kamera dalam satu produk. Tak makan tempat, dan yang jelas, traveling pun jadinya tak rempong.
Oh ya, bagi kamu-kamu yang tertarik traveling dan membawa HP dengan kamera canggih yang hasilnya kualitas DSLR, bisa mengunjungi matahari mall. Di situs e-commerce ini, ada banyak HP dengan kamera berkualitas terbaik dengan harga terjangkau di bawah Rp 2 juta lho. Yuuuk buruan, mumpung lagi promo Harbolnas lho. ***
Keren ya zaman sekarang, kita tak perlu ribet lagi membawa segala jenis perlengkapan kamera, lensa, dan segala kerempongannya. Cukup bawa HP saja, semua komunikasi dan kamera dalam satu produk. Tak makan tempat, dan yang jelas, traveling pun jadinya tak rempong.
Oh ya, bagi kamu-kamu yang tertarik traveling dan membawa HP dengan kamera canggih yang hasilnya kualitas DSLR, bisa mengunjungi matahari mall. Di situs e-commerce ini, ada banyak HP dengan kamera berkualitas terbaik dengan harga terjangkau di bawah Rp 2 juta lho. Yuuuk buruan, mumpung lagi promo Harbolnas lho. ***
Ngileeeer saya lihat kulinernya. Saya belum pernah ke sana Mbak, tapi suami udah. Pengen suatu saat bisa ke sana. Btw, HP sekarang emang nggak kalah kece dengan kamera DSLR yak :)
ReplyDeleteOci YM,
DeleteHehe.. iya kuliner di sana memang enak-enak dan typical Indonesia cuma agak pedasan di sana. Iya ini fotonya saya ambil pake kamera ponsel semua mba. hehe
Semoga suatu saat bisa berkunjung kesana ya..
Terimakasih sudah mampir ya ..
Salam kenal :)
mupeng sama pad thai nya, aku sendiri belum pernah ke thai.. pasti bakal kalap sama kulinernya.
ReplyDeletePraktis ya skrg. Gak perlu lagi repot bawa kamera berkilo2 beratnya. Terima kasih telepon pintar. Nais inpo
ReplyDeleteKrabi memang surga makanan, murah pula ya harganya
ReplyDeleteHAHHAHAHA mukanya si zikria itu besar kali disitu hahahah a
ReplyDelete