Tuesday, October 24, 2017

D'Steam, Restoran Cita Rasa Peranakan di Batam

ANEKA menu yang kami santap di D'Steam Peranakan Live Seafood, Nagoya
PERNAH dengar makanan khas Tionghoa tapi dengan bumbu ala Melayu, atau makanan berkari khas Melayu tapi yang menyajikan  orang Tionghoa? Di Malaysia, ini dikenal dengan sebutan cita rasa peranakan oleh para keturunan Baba-Nyonya.
SPOT kece khas ruang tamu peranakan.

SPOT peranakan, salah satu sudut interior restoran D'Steam.
Baba-Nyonya, merupakan sebutan peranakan Tionghoa yang bermigrasi ke kawasan Selat Malaka pada abad 15 lalu. Sebagian besar para keturunan ini berasal dari Hokkien, dan akhirnya membaur, kawin campur dengan suku asli Melayu. Awalnya di Malaka, menyebar ke Pulau Penang dan kini menyebar hingga ke daratan Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Di masa kini, pengaruh besar keluarga pedagang ini bukan hanya mempengaruhi akulturasi budaya Tionghoa dan Melayu saja, tapi juga mempengaruhi kuliner, aneka penganan warisan tradisi Tionghoa, dengan pengaruh bumbu-bumbu khas Melayu yang terkenal kuat dan kaya akan rasa. Resapan budaya inilah yang menghasilkan cita rasa baba-nyonya atau cita rasa peranakan khas nyonya.

Sejarah ini saya dengar langsung dari owner Seri Nyonya Peranakan Restaurant di Banda Hilir saat berkunjung ke Malaka, November 2016 lalu. Dia merupakan garis keturunan ke 15 dari baba-nyonya.

Salah satu hal yang membuat restoran peranakan itu sama dimana saja adalah desain interiornya yang merupakan gabungan etnik Melayu dan Tionghoa lama, serta perabotan-perobatan klasik zaman dulu khas pinggiran Selat Malaka. Hal ini pulalah yang saya temui saat hendak makan malam di restoran D'Steam-Peranakan Live Seafood di Komplek Kampung Seraya Blok II Nomor 2, Nagoya. Restoran ini, baru hadir di Batam, tepatnya pada 23 September lalu. Lokasinya, persis di belakang RS Harapan Bunda Nagoya, atau persis di seberang The Spa Secret, 20 meter ke kanan.

Dari kejauhan, restoran ini langsung gampang terlihat, mengingat lampunya yang paling terang benderang dibanding kawasan di sekitarnya. Memasukinya, ada resepsionis yang akan menerima tamu dengan ramah dan mengantarnya ke meja sesuai reservasi atau bisa on the spot langsung. Saat sang resepsionis pria mengantarku ke meja di bagian kanan belakang, mata saya langsung menjelajah desain interiornya. Unik dan classy khas Melayu dengan beberapa ornamen khas Tiongkok. Di sebelah kanan, ada beberapa meja konter untuk para pekerja menerima pesanan pengunjung untuk selanjutnya dikirim ke bagian dapur, ada juga konter kasir, yang disebelahnya aneka hewan laut ditampilkan, untuk pengunjung memilihnya.

KAPIS segar sebelum diolah.

GONGGONG, kuliner asli Kepulauan Riau. Di resto ini bisa dimasak dengan bumbu peranakan.

IKAN laut.. masih hidup lho. Jadi dipastiin setiap menu seafood dimari penyajian menunya segar-segar. Ya namanya juga Live seafood yak.
Restoran ini terbilang unik. Seluruh jenis makanan laut atau seafood ditampilkan langsung secara terbuka di sisi dalam, sehingga para pengunjung bebas melihatnya. Adalah kapis, kerang, kepiting, rajungan, aneka ikan hidup, dan yang lainnya yang siap diolah menjadi menu segar, lezat khas peranakan.

Sementara itu, di sebelah kirinya, ada desain untuk fotoshot. Sudut itu diatur sedemikian rupa persis ruang tamu baba-nyonya. aneka perabotan dan foto tempo dulu tergantung di dinding kayu yang dibuat menyerupai kandang. Dua kursi kayu, serta satu meja untuk menikmati minum kala bersantai sore hari, ditambah mesin jahit Singer. Naik kesana, seolah merasakan kehangatan khas Malay-Pecinan.

Tiba-tiba, karyawan D'Steam menyapaku. "Mba, silakan duduk di sudut kiri sana ya, kita sudah sediakan meja," ujarnya.
Buku menu.

RUANGAN restoran D'Steam.
Di restoran ini, ada dua jenis meja, yakni meja persegi dan juga meja bundar. Saya dan beberapa rekan, malam itu duduk di meja persegi yang sudah digabung menjadi beberapa. Waitress pun memberikan buku menu untuk kami pilih. Khusus minuman, malam itu dipilih teh obeng dan air jeruk nipis. Sedangkan menunya, berdasarkan rekomendasi Jimmy, sang pemilik restoran, kami pun memilih enam menu untuk disantap malam itu. Diantaranya: ikan asam pedas kering peranakan, kepiting pedas peranakan, sup ikan pedas peranakan, ayam daun kemangi, sawi minyak bawang putih, dan juga steam jamur sitake ayam.
IKAN asam pedas kering peranakan.

TUMIS sawi minyak bawang putih.
Oh ya, masing-masing meja di restoran ini sudah dilengkapi steamer electric. Dimana aneka menu steam yang kita pesan, bisa tetap di steam di atas meja sehingga tingkat kematangan dan panasnya tetap terjaga. Kita bebas memilih durasi waktu steamnya. Tinggal tekan On/Off, pilih waktu per menit, tekan, jadi deh.
KEPITING pedas peranakan.

KEPITING pedas peranakan.
Sembari menunggu pesanan makan dan minuman datang, bersama rekan, kami pun menikmati spot foto di restoran yang ada taman di tengah ruangannya tersebut. Mengabadikan momen foto ala tamu baba-nyonya yang diterima di kursi kayu rumahnya, atau pose duduk sembari menjahit menjadi aktivitas yang bisa dilakukan di resto berkapasitas 200 tamu dengan ruangan reguler dan satu ruang VIP tersebut.

Pesanan pun datang. Sebelum diicip, foto-foto dulu dong, biar ada bahan diceritain di blog ini. Iya nggak? hehe. Habis foto, langsung santap. Tak salah memang, ikan asam pedas kering peranakan di sini menjadi menu andalan. Rasa gurih segarnya dengan wangi khas kari malay pas di lidah. Demikian juga tumis sawi minyak bawang putihnya tak kalah sedap. Sama satu lagi, menu yang jadi favorit disana, yakni ayam daun kemangi. Ayam Daun Kemangi ini disajikan dengan cara daging ayam tok digoreng ala chicken karage, lalu dilumuri saus mayo telur asin dan daun kemangi. Rasanya? ya gurih. Enak pastinya.
STEAM jamur sitake ayam.

AYAM daun kemangi.
Sup ikan pedas peranakannya sih lumayan enak, tapi terlalu asam dan rada asin menurutku. But so far, menu yang disajikan semuanya rata-rata enak banget. Pas banget neh ajak keluarga makan dalam perayaan kegembiraan dimari. Oh ya, para pengunjung diberi kebebasan memilih porsi lho di sini, ada porsi kecil dan besar dengan average harga makanannya mulai dari Rp 30 ribu - Rp 90 ribu per porsi.
IN front of D'Steam Resto.

Oh ya, seluruh menu live seafood di restoran ini dimasak langsung koki lokal dari Pulau Moro yang sudah berpengalaman memasak menu peranakan di Malaysia. So, i'm calling you Seafood Lover to enjoy all their menu here. :) ***


Information:
D'Steam Live Seafood Peranakan
Operation time: 15.00-24.00 WIB
Telp: +62778 4881809
Alamat: Komplek Kampung Seraya Blok II Nomor 2 (Belakang Hotel Seruni), Nagoya.

6 comments:

  1. Ih keren ya kak, chefnya putra daerah. Jelas paham sekali bagaimana mengolah seafood lokal kita.
    Boleh dicobain nih, menunya kelihatan sedap dan bisa jd tempat foto2 seru jg

    ReplyDelete
  2. Wah kalau ngerti suamiku bisa ngeces habis neh dia suka banget makanan laut...

    ReplyDelete
  3. suasananya asik, sup ikannya juara, sedapppp

    ReplyDelete
  4. Waaah makanan peranakan itu kesukaanku bangettt. Dulu pas masih kuliah di penang, di sana pertama kali tau ttg menu peranakan, krn di penang memang banyak. Aku lgs suka banget.. :) . Sayang ini di batam yaaa.. Catet dulu mba, kalo ke batam aku datangin. Udah lama bgt sih ga kesana. Trakhir ke batam pas aku msh SMP hahahahah..

    ReplyDelete
  5. Balik lagi yuuuk.. Pengen ikan asam pedas keringnya lagi.. Hehehe

    ReplyDelete
  6. jadi pengen nyobaim makanannya juga gan.

    rusia

    ReplyDelete