Birthday gift. |
Berdasarkan penanggalan gregorian atau tahun Masehi, sudah 372 bulan Tuhan memberiku berkat, menikmati keindahan dunia dengan tiket yang sangat mahal yang tak perlu kubayar dengan materi, yakni nafas kehidupan. Saya selalu bersyukur dan bersyukur atas nikmat nafas kehidupan yang Sang Maha Pemilik berikan setiap detik dalam hidupku.
372 bulan, eh buset itu sudah usia yang sangat matang. Kalau istilah Biologi sudah pantas dibuahi. Sedangkan istilah Sosiologi, sudah pantas memasuki pranata keluarga sebagai bagian dari Antropologi, pranata sosial antar hubungan manusia. Eh kenapa jadi akhiran LOGI semua ini?
Namun, itulah hidup. Jalan Tuhan bukan jalanku. Kalau manusia menuntut lebih, saya lebih percaya tuntunan Tuhan yang nggak pernah menuntutku. Biarkan saja, like a flowing river. Bukan berarti jadi nggak berharap ya? Tapi lebih ke berserah sik. Bukan menyerah, tapi lebih ke menerima diri sendiri apa adanya sik, bukan malah membandingkan si anu yang sepantaran ke diri sendiri. Biarkan saja mengalir.
Sudah beberapa tahun ini, setiap perayaan peringatan kelahiran, saya selalu menghadiahi diri sendiri. Kalau tahun-tahun sebelumnya saya memilih perjalanan ke Vietnam, Singapura, atau Jepang, tapi tahun ini,saya lebih memilih membeli sesuatu barang dan tidak bepergian. Kenapa? karena di awal tahun lalu saya sudah mengadakan perjalanan ke salah satu negara di Thailand, dan dua bulan lalu, baru mengunjungi Jakarta selama dua minggu karena ada acara keluarga.
Kini, dengan pertambahan usia, saya lebih memilih tak mau fokus terhadap sesuatu yang berpotensi masalah. Mencoba lebih banyak melihat sisi, merefleksikan hikmat dan bijaksana dalam menentukan keputusan dan berbuat, meski kadang tak bisa dipungkiri, emosi menjadi salah satu hal terpenting yang menjadi PR, iya Pekerjaan Rumah. Meminjam istilah temanku (tak usahlah kusebut namanya), "Satu kekuranganmu Chay, yang mungkin sebagian orang lain anggap kelebihan, yaitu kamu itu terlalu ceplos. Suka bilang suka, tak suka bilang tak suka, dan kadang kamu 'menembak' tanpa memikirkan perasaan orang lain itu. Meski yang kamu bilang itu benar, tapi tak semua orang suka dengan sikap kamu". Now i know, its time to control myself.
Sudah beberapa tahun ini, setiap perayaan peringatan kelahiran, saya selalu menghadiahi diri sendiri. Kalau tahun-tahun sebelumnya saya memilih perjalanan ke Vietnam, Singapura, atau Jepang, tapi tahun ini,saya lebih memilih membeli sesuatu barang dan tidak bepergian. Kenapa? karena di awal tahun lalu saya sudah mengadakan perjalanan ke salah satu negara di Thailand, dan dua bulan lalu, baru mengunjungi Jakarta selama dua minggu karena ada acara keluarga.
Kini, dengan pertambahan usia, saya lebih memilih tak mau fokus terhadap sesuatu yang berpotensi masalah. Mencoba lebih banyak melihat sisi, merefleksikan hikmat dan bijaksana dalam menentukan keputusan dan berbuat, meski kadang tak bisa dipungkiri, emosi menjadi salah satu hal terpenting yang menjadi PR, iya Pekerjaan Rumah. Meminjam istilah temanku
Dengan begitu bisa lebih sukacita lagi, dengan begitu bisa lebih bahagia lagi, dan dengan begitu, bisa lebih menjauh dari masalah lagi. Eh tapi bukankah itu menjadi bagian dari pembiaran terhadap yang nggak bener Chay? Ah how i can ignore someone? Di saat seperti ini, saya lantas berpikir, not all questions can be answer and thats why i love sharing with God with pray. Yeah, pray until somethin' happen.
Terimakasih Tuhan atas berkatMu, memberikanku jalan lahir dari seorang ibu yang menyayangiku, seorang ayah yang mencintaiku, yang mengajarkanku makna kasih, yang menghajarku supaya paham mana yang baik dan buruk, yang menantangku untuk mengalahkan egoku, yang membebaskanku untuk supaya bisa melihat dunia, dan kini menuntutku supaya memberi mereka menantu dan cucu. "Tuhan pasti dengar doa Bapa dan Mama di waktu yang tepat, percayalah pae, mae. Jangan jadi beban pikiran ah". _Pasti bapa merespon : Ah diam ma babami. Amen ningon ma, makanya jangan jalan mulu, pikirkan umurmu, berdoa ama Tuhan tapi kalau ga ada usaha gimana? ora et labora, bekerja sambil berdoa_ *mendadak speechless_
Let us never know how old age is. For me, i just need to keep my soul young and quivering right up to old age. HAPPY BIRTHDAY to Me. Thankyou bapa, Thankyou mama, Thanks to all of you my family. Thanks all for the best wishes. ***
All love,
Chay si zodiak Scorpio.
27 Oktober 2017
selamat ulang tahun :)
ReplyDeleteTerimakasih. :)
DeleteHappy birthday, walo telat sekali yaa :) .. Semoga slalu diberkati Tuhan, dan dilindungi oleh Nya :)
ReplyDeleteBetter late than never.. hehe,
DeleteThankyou somuch mbak. Doa yang sama buat mba Fanny juga ya..
zodiaknya aja kalajengking ya sis, pantes aja #ehh kabuuurr. Btw itu umur susah ngitungnya pake ribuan hari, pembaca disuruh ambil kalkulator
ReplyDeleteHahaha.. iyah, pantesan aja sekali capit pedih ya sis... Ambil kalkulatormu shaggyyyy
DeleteMaaf terlewat Kak Chay. Happy birthday ya.. Semoga makin diberkati dan bahagia selalu
ReplyDeleteAmen. Terimakasih mba Annisa.. Doa terbaik juga buat mbak ya
DeleteSesama Scorpio kita ya Chay ��
ReplyDeleteMoga semua yang terbaik untukmu yaa...