Pizza made by me.. yeay.. Picture taken by Mba Dian Radiata. |
TAK perlu jauh-jauh ke Italia hanya untuk mendapatkan sepotong pizza Margherita yang toppingnya bertabur saus tomat asli bercampur basil dan lelehan mozarella. Di Indonesia, khususnya di Batam sudah ada. Berbagai restoran pilihan dan bahkan juga hotel hanya untuk mendapatkan roti bundar tipis yang rasanya asin, asam gurih ini.
Pizza!!! ula la laaaa.. yang pertama sekali terbayangkan adalah nostalgia zaman dulu, dimana pergi ke restoran fenomenal Pizza Hut. Yang dikejar bukan cuma pizzanya yang tebal khas Amerika, tapi kenikmatan antri mengambil saladnya yang memang dibebaskan diambil. Keseruannya, bagaimana kita mengatur berbagai jenis sayur dan buah sebanyak-banyaknya di mangkok, lalu ditabur dengan berbagai saus salad. hik hik.
SUASANA La Pizza Authentico tempat kami belajar membuat pizza ala Italiano. |
By the way, sejarah pizza ini sangat rumit dan banyak klaim antar negara mengenai ke-eksis-an-nya kini menjadi menu makanan yang tersohor di berbagai belahan dunia. Ada yang bilang, roti bundar ini lahir sebagai makanan buruh migran pada abad ke 16. Namun, klaim satu kawasan di Italia, yakni Napoli yang menyebutkan, pizza mulai berkembang pesat pada tahun 1800-an sebagai makanan terenak, setelah koki tersohor kawasan itu, Raffaele Esposito membuat pizza atas permintaan Kaisar Italia, Umberto I yang meminta dibuatkan makanan khusus yang melambangkan warna bendera Italia, merah, putih, dan hijau, untuk selanjutnya diberikan kepada sang istri tercinta, Ratu Margherita Savoia.
Maka jadilah sang koki membuat adonan pie (pizza) dengan bumbu yang banyak ditemukan tumbuh di Napoli, Italia yakni tomat dan basil. Di atas adonan itu, ia mengolesnya dengan tomat yang sudah dimasak menjadi saus sebagai perlambang merah, menaburi basil yang sudah dipotong-potong halus sebagai lambang hijau, dan tak habis ide, untuk melambangkan putih, ia pun memarut mozarella, keju permentasi susu lalu memanggangnya di atas bara api yang sangat panas.
Proses awal making dough pizza. |
Adon maaaaang.. sampai lembut. |
Uleni dough.. |
Menu pie bundar itulah yang ia serahkan ke Ratu Margherita. Saat sang ratu mencicipnya, ia pun memuji kelezatannya dan menyebutnya sebagai pizza margherita. Inilah pizza Italia, pie tipis yang bisa kita icip sekarang. Benar atau tidaknya cerita asal muasal pizza itu terserah pembaca menilai. Namun satu yang pasti, pizza ini bahan utamanya terbuat dari adonan tepung terigu, minyak, garam, dan ragi.
Dan satu yang jelas lagi, pizza pertama masuk ke Indonesia pada 1980-an, dan serta bukan pizza tipis dari Italia melainkan pizza khas Amerika yang sudah dimodifikasi dengan roti yang agak tebal dengan berbagai campuran topping, serta ukuran dan porsinya yang sangat besar, cocok untuk karakteristik warga Indonesia yang memang doyan makan bersama.
Ya sudah sik, sebenarnya tujuan utamaku menuliskan ini adalah untuk berbagi pengalaman membikin pizza ala Italiano ini dengan cara asyik bersama chef Jemmi Wenno dan chef Alex Fatrisman di Lapizza Authentico, Swiss-inn hotel, Penuin, Rabu (3/8) lalu.
Dan satu yang jelas lagi, pizza pertama masuk ke Indonesia pada 1980-an, dan serta bukan pizza tipis dari Italia melainkan pizza khas Amerika yang sudah dimodifikasi dengan roti yang agak tebal dengan berbagai campuran topping, serta ukuran dan porsinya yang sangat besar, cocok untuk karakteristik warga Indonesia yang memang doyan makan bersama.
Ya sudah sik, sebenarnya tujuan utamaku menuliskan ini adalah untuk berbagi pengalaman membikin pizza ala Italiano ini dengan cara asyik bersama chef Jemmi Wenno dan chef Alex Fatrisman di Lapizza Authentico, Swiss-inn hotel, Penuin, Rabu (3/8) lalu.
Chef Jemmi |
Menaburkan mozarella ke pizza sebelum dipanggang. |
Ini kali pertama saya membuat pizza dibantu langsung chef Jemmi. Lewat konsep fun cooking pizza ala Lapizza Authentico, acara pun berlangsung seru, fun, asyik, dan kocak.Sebelum para tamu undangan praktek membuat langsung pizzanya dan berkreasi dengan toppingnya, terlebih dahulu chef Jemmi mengajari kami. Saat ia menjelaskan sekaligus praktik, saat itulah kami berkesempatan mengabadikan berbagai komposisi pizza tersebut.
Di sana, saya bergabung dengan rekan blogger, kak Rina, Asad, Zack, Debby, Lukman, dan juga mba Dian Radiata si pemilik blog Adventurose yang turut serta membawa anaknya si curly imut Lala. Di sana, sembari belajar membuat pizza, kami bercanda gurau bersama, mencicip makanan yang dihidangkan, serta saling berbagi pizza yang kami buat.
FOTO bersama usai kenyang makan pizza. |
Namanya fun cooking pizza, saya yang paling telat datang menjadi yang pertama mengajukan diri untuk membuat si roti bundar yang tipis kaya opak ini. Turut serta juga kak Rina dan Debby. Sebelum bermain di topping, terlebih dahulu membuat adonan kulit rotinya alias doughnya. Semua bahan mulai dari tepung terigu, ragi, garam, gula pasir, air hangat dan minyak zaitun saya campur ke mangkuk adonan, lalu mengaduk rata dan menguleninya hingga khalis menggunakan tangan.
Menurut chef, membuat suatu adonan itu harus datang dari hati. Kalau saya menambahin baik hati maupun tangan harus sama-sama bersih saat membuat adonan kue. Kan nanti hasilnya untuk dimakan, ga iya banget dong kue yang kita buat ga bersih dan higienis, iya nggak?
Bener kata nyokap gua guys,sama seperti yang chef bilang, kalau masak atau membuat kue itu, terlebih dahulu harus ada keinginan. Jangan setengah hati, nanti hasilnya tak bagus atau rasanya jadi hambar. Menurut Nyonya Nainggolan alias inangku naburju itu, setiap makanan itu punya roh, setelah membuat adonan inti, jangan langsung dimasak atau dikerjakan, melainkan dibiarkan dulu beberapa saat sampai adonannya dough, halus dan mengeluarkan pati. Tak hanya itu, hasilnya enak atau tidak sudah terlihat saat di proses pengerjaan pertama. Hal ini saya dengarkan saat beliau mengajariku membuat kue dadar gulung (kami menyebutnya limi-limi) setiap hari Paskah tiba.
Menurut chef, membuat suatu adonan itu harus datang dari hati. Kalau saya menambahin baik hati maupun tangan harus sama-sama bersih saat membuat adonan kue. Kan nanti hasilnya untuk dimakan, ga iya banget dong kue yang kita buat ga bersih dan higienis, iya nggak?
Bener kata nyokap gua guys,sama seperti yang chef bilang, kalau masak atau membuat kue itu, terlebih dahulu harus ada keinginan. Jangan setengah hati, nanti hasilnya tak bagus atau rasanya jadi hambar. Menurut Nyonya Nainggolan alias inangku naburju itu, setiap makanan itu punya roh, setelah membuat adonan inti, jangan langsung dimasak atau dikerjakan, melainkan dibiarkan dulu beberapa saat sampai adonannya dough, halus dan mengeluarkan pati. Tak hanya itu, hasilnya enak atau tidak sudah terlihat saat di proses pengerjaan pertama. Hal ini saya dengarkan saat beliau mengajariku membuat kue dadar gulung (kami menyebutnya limi-limi) setiap hari Paskah tiba.
Dough. |
Demikian juga dengan chef Jemmi. Usai membuat dough pizza, ia membiarkan adonannya selama 1 jam dan membungkusnya dengan plastik. Mengapa? supaya adonannya mengembang, mengalami proses pelembutan secara alami. Sehingga saat dipanggang nanti, rasanya juara dan crispy.
Ya udah deh, saya bagi cara-cara membuat pizza step by step berdasarkan pengalaman membuat pizza sendiri di sini aja deh:
Ya udah deh, saya bagi cara-cara membuat pizza step by step berdasarkan pengalaman membuat pizza sendiri di sini aja deh:
* Adonan Kulit roti pizza (dough pizza)
PIZZA cabe rawit buatanku..haha |
Bahan:
- Tepung terigu 500 gram
- Ragi instan 15 gram
- Garam 1 tsp
- Gula pasir 2 tsp
- Air Hangat 250 ml
- Minyak zaitun 3 tsp
- Masukkan tepung, ragi, gula, dan garam ke dalam wadah adonan.
- Buat lubang di tengah adonan yang sudah bercampur lalu masukkan sedikit demi sedikit minyak zaitun dan air hangat.
- Aduk rata dan uleni sampai adonan bercampur semua hingga lengket membentuk dough.
- Simpan dough ke wadah yang sudah diolesi sedikit minyak, lalu tutup dengan plastik, dan diamkan selama kurang lebih 1 jam dalam suhu ruang, hingga adonan mengembang dan menjadi lebih lembut.
- Bagi adonan sesuai dengan bentuk pizza yang anda butuhkan.
Bahan:
- Tomato pronto 500 gram
- Bawang bombay 30 gram
- Bawang putih 30 gram
- Bay leave 2 lbr
- Oregano kering 1 tsp
- Dry thyme 1 tsp
- Gula Pasir 1 tsp
- Lada hitam 1 tsp
- Virgin olive oil / minyak zaitun 2 tsp.
- Tumis bawang bombay, bawang putih, bay leave sampai harum menggunakan minyak zaitun. Angkat lalu dinginkan.
- Masak tomato pronto, oregano kering, dry thyme, gula pasir, lada hiotam, beserta tumisan secara bersamaan. Aduk semua bahan hingga tercampur rata, lalu angkat setelah mendidih.
- Dinginkan atau simpan dalam lemari pendingin.
Bahan Tambahan:
SEBELUM dipanggang. |
- Mozarella (diparut)
- Keju parmesan
- Aneka sayuran hijau (slada, etc)
- Bawang bombay, cabe rawit, ham, bacon, daging ayam (terserah mengikuti selera)
- Bentuk dough tadi menjadi kulit pizza yang bundar (bentuk menyesuaikan keinginan)
- Setelah tipis, olesi dengan saus tomat secukupnya,
- Lalu tambahkan topping bahan tambahan sesuai keinginan (Kalau saya pake cabe rawit juga, biar rasa asinnya netral ke pedas jadi enak krenyes2 kaya opak disausin pedas gituh *ndeso)
- Sudah jadi, panggang hingga matang. Jangan gosong ya bu-ibuk. (Panggang bisa di oven, di teflon, di bara api atau dimana pun yang bu-ibu punya).
- Siap disajikan.
Dalam kesempatan itu, setelah kami puas menikmati pizza hasil buatan kami, sharing bersama rekan-rekan, lalu tetiba chef Jemmy mengeluarkan pizza mahakarya terbaiknya, yakni pizza vegetarian yang lezat, enak dan sehat. Thanks for teacing us Chef.. good luck buat Lapizza Authentico. ***
Seru banget acaranya!
ReplyDeleteSeru banget ci.
DeleteSuka pizzanya. Krenyes-krenyes maknyus. Acara makan pizzanya yang seru :)
ReplyDeleteIya. saya juga
DeleteDah cocok kok Chay, jadi Chef, tinggal ganti kostum aja. Hehe
ReplyDeleteOh ya? hwahahaha
DeleteWah, ternyata mudah ya buat pizza
ReplyDeleteIya bener... gampang kok bikin pizza. Tapi lebih gampang makannya pak. hehe
Delete