Thursday, May 18, 2017

Melihat Sheila Majid di Bajafash 2017

Soukma tampil dengan mengenakan gaun payet kombinasi rok batik hasil kerja desainer lokal pada Bajafash 2017 di Radisson Hotel Batam, Minggu (14/5).
BAJAFASH, seperti nama orang India ya? eh tapi ini tak ada hubungannya dengan India deh, melainkan Bajafash itu adalah event Batam Jazz & Fashion 2017. Adalah Indina Ibrahim, sebagai ketua pelaksana yang menggagas pelaksanaan ini untuk kali pertama di Batam.

Sesuai namanya, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, (baca di sini) event ini menghadirkan konser musik jazz dengan peragaan busana dari berbagai desainer kenamaan Indonesia yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan, dan di panggung yang sama pula.

Kawan, percayalah padaku, lantunan musik jazz dengan lenggak-lenggok para peragawati yang berjalan elegan dan sempurna di atas catwalk sambil mengenakan mahakarya busana dengan aneka motif dan model yang berbeda, merupakan kolaborasi sempurna. Ibarat pria dan wanita yang bertemu, saling menemukan chemistry satu sama lain, lalu berjodoh. Itulah jazz dan fashion dalam acara ini. Mereka dipersatukan lewat seni, seni musik dan seni tata busana.

Jadi, di Minggu (14/5) itu, sore harinya saya memenuhi undangan menyaksikan Bajafash 2017 ini di Ballroom Radisson Hotel. Ini menjadi acara puncak setelah sehari sebelumnya diadakan dua seminar mengenai fashion dan kecantikan dari berbagai brand yang menghadirkan desainer lokal Batam, Pekanbaru,dan dari Jakarta. Para desainer ini menampilkan karya terbaiknya mulai dari batik, kebaya, aksesoris hingga pernak- pernik Bajafash lewat stand-stand yang dipamerkan di depan ballroom hotel.

Bertemu dengan Meri, cipika-cipiki dengan rekan Blogger kak Lina yang sudah duluan tiba, lantas bukannya langsung masuk ke ballroom, mata ini malah nanar melihat lebih dekat setiap stand yang menghadirkan aneka fashion tenun etnik, kebaya, batik, asesoris, hingga tas dan sepatu brand lokal. Hwaaaaaaaa i need horse glass in its time _ Horse Glass = kacamata kuda. Jangan cari di Kamus Bahasa Inggris, istilah ini bakalan gak ada._

Mengajak kak Lina untuk bergabung denganku melihat aneka stand, kami pun mengunjungi sekilas stand Decy Ramona. Di stand itu, dia memamerkan aneka busana yang mengedepankan desain printing batik Toraja, yang dikombinasikan dengan pola modern dan sesuai dengan selera pasar yang tengah digandrungi.

Duuuh, melihat pameran fashion itu, saya bangga banget menjadi bagian dari Indonesia. Deimmm, Indonesia kita itu kaya banget kawan. Ya etniknya, ya budayanya yang tak kalah dengan negara lain. Keberagaman budaya ini tak bisa dilepaskan dari pakaian keseharian warganya, dan kini diangkat menjadi fashion kelas tinggi. Salut sama Decy Ramona yang mengangkatnya ke jenjang fashion nasional dan internasional.

Ya sudahlah, saya fokus ke musik jazznya saja. Sebelum Sheila Majid tampil menghibur, acara puncak itu terlebih dulu dihibur bintang tamu lainnya, yakni Soukma, Lightcraft, Asian Rythim Harmony. Suara Soukma yang ngebass becek seksi sukses membiusku. Apalagi ia membawakan aneka lagu-lagu daerah seperti lagu Bali.
Sheila Majid.
Maka tibalah giliran Sheila Majid sebagai artis penutup puncak acara. Waktu artis dari Malaysia ini muncul membawakan lagu Warna, saya tak lagi berada di ballroom, melainkan sibuk di luar melihat salah satu brand tas lokal yang modenya kece. Setelah melakukan pembayaran, saya masuk kembali ke ballroom, dan turut menyatu dengan ratusan penonton menyaksikan penampilan Sheila.

Kemeriahan malam puncak itu, saya dan semua mata melihat Sheila Majid tampil memukau di Bajafash 2017 tersebut. Dia tampil anggun mengenakan gaun hitam dan putih duet dengan pianisnya.

"I'm so happy to be here, ini pertama kalinya saya tampil di Batam, and I'm so happy tonight," kata Sheila ramah.

Saya dan para penonton pun larut dalam setiap lantunannya. Kepada mba Sarah, rekan blogger yang duduk di depanku, saya menyatakan "Harusnya mamaku yang duduk di sini sik, karena Sheila ini tenar dengan lagu-lagunya di Indonesia saat saya masih anak-anak. Jadi saya tak terlalu hafal,".

Dalam penampilannya malam itu, Sheila membawakan lagu Ku Mohon, Legenda, Antara Anyer dan Jakarta, Aku Cinta Padamu, dan ditutup dengan lagu Sinaran. Dalam salah satu lagunya, ia juga turut mengajak penonton membawakan lagunya. "Bilaaaaa larut malam, tarakuca..tarakucaca..."

Penampilan Sheila yang disemarakkan dengan peragaan busana membuat malam puncak Bajafash 2017 ini sangat spektakuler menurutku.
Kepala Dinas Pawisata Batam, Febrialin (kiri) saat closing song bersama sejumlah artis pendukung Bajafash 2017. Mereka membawakan lagu Rasa Sayang e.
PS: Event-event seperti ini penting digalakkan. Selain membangun dan memperkenalkan fashion etnik Indonesia ke kancah nasional dan internasional, ini juga bisa membantu memberdayakan para desainer dan usahawan lokal, dan secara tidak langsung bisa menambah kunjungan turis ke Batam. Two Thumbs Up buat panitia atas ide briliannya ini. Semoga hadir lagi event serupa yang lebih terorganisir di tahun depan. Good Luck. ***

4 comments:

  1. Namanya juga cwe2 kece kak, ga tahan godaan sikit.. Klo liat baju2 kece... Hihi
    Btw acara nya keren y kk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tambayu Rizqi,
      Hahahaha.. iya neh, abis itu liat isi dompet,lalu menyesal.

      Iya acara Bajafashnya kece

      Delete
  2. Borong nih yeeee.

    Penampilan tante Sheila Majid paling keren malam itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eka Handa,
      Bener banget. Tante Sheila awet muda banget yaa..

      Delete