SEBAGAI Indonesian yang hidup sepanjang tahun dengan dua musim, tentu mengunjungi negara-negara empat musim harus membutuhkan persiapan ekstra yang matang. Mulai dari persiapan diri menghadapi cuaca di bawah level rata-rata khatulistiwa hingga persiapan busana.
Kalau di Indonesia-kan, terjadinya dua musim ini dipengaruhi iklim tropis yang terjadi karena letak geografisnya yang tegak lurus Lintang Utara ke Lintang Selatan demikian sebaliknya. Ntahlah kalau ada yang ngaku-ngaku dipengaruhi musim baper, atau musim durian, maupun musim rambutan, itu saya gak tahu ya. Saya tahunya wilayah Negeri kita tercinta ini terletak tegak lurus di garis equator (khatulistiwa). Beda dengan negara empat musim yang letaknya jauh dari garis khatulistiwa, seperti Eropa dan Amerika di bagian utara dan setengah wilayah Benua Asia dan Australia di bagian selatan. Semua musim ini terjadi akibat rotasi di planet yang kita naungi sekarang ini. Ilmu pengetahuan ini semua, tentu saja saya dapatkan dari mata pelajaran Geografi, mata pelajaran favorit zaman SMP dan SMA, dan Studi Kawasan zaman mahasiswa. Semoga pengetahuan ini masih relevan sampai sekarang yak.. ehehe
Musim gugur di Inukami-gun. Tak terlalu dingin jadi pakai sweater saja. |
Kawan, kukatakan padamu. Karena mata pelajaran Geografi dan Studi
Kawasan tersebutlah dulu, hasratku berkelana menjelajah berbagai negeri tak pernah
surut hingga sekarang. Bahkan karena mata pelajaran itu pula, dulu saya mempunyai mimpi, ingin menjadi Duta Besar. Dengan
pemikiran kala itu, menjadi Duta Besar, setidaknya sekali lima
tahun saya bisa dipindahkan ke berbagai negara atau pun tugas ke
beberapa negara dan itu artinya peluang saya mengunjungi negara-negara lain besar dong. Namun mimpi tinggallah mimpi,Yang di Atas berkehendak lain. Meski begitu, Dia memberi cara lain juga untuk menjawab doa-doaku, yaitu diberi kesempatan mengunjungi beberapa negara dengan cara tak terduga. Hallah kok malah jadi curhat!!! woi fokus woi!! Salahkan hujan dan Anggun yang menyanyikan Snow on The Sahara secara acapela dari komputer sebelah yang membuatku tertahan di kantor hingga jam segini, curhat kan jadinyaaaaa.*krik
Autumn in Tokyo.. Kalau cuaca cerah gini, ada mataharinya sejuk banget deh. |
Back to main case. Kalau di Indonesia kita bisa pakai hot pants dan tanktop sepanjang tahun, maka beda di negara empat musim. Di sana, busana yang dipakai menyesuaikan jenis musim. Kalau summer, ya mereka bisa mengenakan hot pants dan tanktop all day long, tapi bagaimana jadinya kalau mereka pakai itu busana di musim gugur (autumn) atau musim dingin (winter)? Kan jadinya gak lucu. Yang ada malah jadi bahan cemoohan Saltum alias salah kostum.
Duduk manis menunggu bus Keyfuku di Fushimi Inari station, Kyoto. |
Menunggu malam di Yodo River, Osaka. |
Saat ini, Benua Eropa, Amerika bagian Utara, dan Asia Timur sudah memasuki musim gugur. Musim gugur itu, waktu siang lebih pendek dari waktu malam. Aduh gimana sik menjelaskannya? Hmmm malam cepat datang deh. Di Kyoto, Jepang misalnya. Pukul 04.30 pm itu sudah gelap. Belum lagi suhu udara di rentang rata-rata tiga derajat hingga 28 derajat Celcius ditambah kondisi berangin. Bagi kita yang Indonesian, itu sudah dingin banget lho. Bikin merinding disko sampai ke tulang-tulang saking dinginnya.
Nah bagaimana menghadapi musim gugur? Berikut tips bagi kamu-kamu yang berencana traveling ke Jepang, Korea, atau ke beberapa negara di saat musim gugur.
Busana syal, kaus, sweater, coat, jeans, dan sepatu boot saat cuaca 9 derajat C di Kyoto. Dingin karena berangin. |
1. Gunakan pakaian berlapis. Seperti kaus, coat, dan juga syal.
Nah untuk bawahan, bisa mengenakan jeans atau pun stocking tebal
berlapis rok atau celana pendek. Lengkapi dengan sepatu boot atau sepatu
keds. Persiapan busana musim gugur dengan musim dingin memang tidak
begitu berbeda. Tapi acap kali, di musim gugur, dia akan hangat-hangat
sejuk kalau cuacanya tidak berangin dan kita bisa hanya mengenakan kaus
dan sweater saja. Tapi??? musim gugur akan sangat dingin apabila
disertai angin dan hujan. Brrrrr.. Saat kondisi cuaca seperti ini,
selain membutuhkan payung atau pun jas hujan, kamu perlu mengenakan
perlengkapan perang mulai dari kaus, sweater, coat, dan syal atau bila
perlu pakai long john dan kupluk dah sesuai kenyamanan yang menurutmu
pantas dalam menghalau dingin dari tubuh.
Pilih makanan dan minuman hangat. Ramen hangat dan nasi bento.. nyam nyam |
2. Pilih makanan dan minuman hangat. Hampir sama di Indonesia kalau lagi musim penghujan, selera makanku pasti meningkat drastis dengan pikiran yang dihantui mie ayam bakso dengan segelas teh manis panas, etc. Nah sama. Saat menjalani musim gugur di Jepang, selera makanku juga meningkat drastis. Dikit-dikit lapar. Aiiiih maaaak, belum lagi ditambah dengan aneka menu makanan di Jepang mulai dari appetizer, main course hingga dessertnya mengundang selera semua alias enak. Tapi tetap, untuk menjaga kehangatan tubuh supaya tidak demam dan menghindari bibir pecah-pecah karena suhu dingin, saya selalu memilih menu makanan hangat seperti ramen, nasi bento, kue angko dengan teh panas (ocha) atau susu green tea hangat (matcha).
Hokkairo. |
3. Gunakan hokkairo atau penghangat tangan. Bisa dibeli di toko 3 coins atau Daiso atau toko perlengkapan musim dingin di pusat perbelanjaan. Alat ini sangat efektif menghalau musim dingin di tangan atau bisa juga ditempelkan ke wajah. Cara menggunakannya sangat gampang. Cukup kibaskan hokkairo-nya, lalu kantongi, tunggu sampai hangat lalu tempelkan deh ke wajah. Hangat deh. Atau genggam terus di kantong baju, hangatnya akan menjalar ke tubuh.
Menikmati sunset saat musim gugur dari Hilton Hotel di Teluk Odaiba, Tokyo. |
4. Pilih penginapan yang ada mesin penghangatnya. Kalau di Jepang sih sudah umum ya hotel atau pun hostel sudah memiliki mesin penghangat di tiap ruangan dan sudah dilengkapi futon listrik. Tapi tak ada salahnya, saat hendak booking penginapan, kita memastikan dulu, apa itu ruangannya sudah dilengkapi dengan penghangat atau belum. Kan kasihan, sudahlah jomblo, penginapan tak ada mesin penghangat pula, gimana nasibmu dek kedinginan tak ada yang peluk? *hiks.
Mommiji |
Fukui. |
Autumn i'm in love. |
Kalau itu semua sudah dilengkapi, dijamin menjelajah dan menikmati suasana musim gugur pun akan semakin seru. Tapi yang terpenting dari itu semua adalah, jangan lupa TIKET, paspor dan visa ya kak. Ya gimana mau berangkat kalau tiket atau paspor saja belum punya.. *bhak ***
yang penting cek info cuaca disana, musim gugur kalo beda tempat beda suhu juga, misalnya kalo di kuutub utara pasti musim gugurnya tetap bersalju #ehhh
ReplyDeleteBener banget sis Rina.. Tiap kota beda suhu jadi sebaiknya cek info cuaca.. Apalagi di Kutub Selatan kak, musim gugur, ga ada daun rontok, es yang rontok jadi salju.. *eh.. haha
Deleteharus bawa banyak baju tebal donk ya kak kalo traveling musim gugur...bawa sepatu, bawa kaos kaki, aissh kebayang pulang pergi tas full isinya jaket.hahaha
ReplyDeleteMba Sarah, ga usah banyak-banyaklah. Satu-satu aja cukup.. haha
DeleteI love autumn, duh kece banget emang kak travelling pas musim gugur ya, pernah juga maren pas musim gugur di japan kerenn banget emang kak. Btw good information banget tips nya kak
ReplyDeleteAsad,
DeleteMe too.. love autunm to die.. Jepang tiap musimnya emang selalu keren ya Sad, tp lebih keren autumn sik.
Terimakasih Asad, semoga tipsnya bermanfaat ya.
Keren kakak... Tapi mau komen tentang Anggun aja sih karena dedek fans berat Anggun. Judul lagunya Snow On The Sahara kak... Bukan Snow In The Sahara. #peace :D
ReplyDeleteHi hii.. Makasih loh udah bilang aku keren *Kibas rambut.
DeleteOh gitu ya? berarti aku salah dong (lalu edit). Maklum, aku bukan pecinta Anggun garis keras. :D
Wah kalau musim dingin enak dong tinggal bawa sirup ...tuang di salju lalu emut...hehe...
ReplyDeleteTulisannya sangat informatif...
Mas Fauzi,
DeleteHwahahaha.. kalau jalan2 ke negara yang tengah musim gugur bawa sirup ABC aja yak.. boleh tahannnn
Duh, musim gugur itu emang musim paling wow. Paling ditunggu, paling dirindukan, apalagi daunnya yg berubah warna, love it so much..
ReplyDeleteEka Handa,
DeleteBener banget Eka.. i love autumn to die
tak pernah merasa lagi travel pada musim gugur. boleh cuba nanti
ReplyDeleteDear Zuan,
DeleteSilakan dicoba.. semoga postingan ini bermanfaat buatmu yak..
Salam
membantu sekali ini, tapi juga harus cek cuaca sama suhu sih di tempat yang mau dikunjungi, kadang beda dinginnya.
ReplyDeletepingin bawa pulang penghangat telapak tangan itu, karena di rumahku kadang dingin banget
Iya benar harus cek suhu sering-sering.
DeleteItu namanya Hokkairo atau kairo. Banyak dijual di Jepang. harganya mulai 100 yen :)
Wahhhh impian kami banget nih mbak bisa merasakan pengalaman langsung gimana musim gugur itu. uhuhu
ReplyDeletePerjalanan masih panjang, tapi setidaknya prepare dari sekarang.
Wah auntumn juga dingin ya...besok oktober baru mau berangkat. Kirain masih agak hangat, ngga taunya mirip mirip winter juga plus berangin qiqiqi. Makasih bangetttt tulisannya
ReplyDeleteAku dari kecil udah suka Geografi, kak. Saat SMP, aku baca habis ada seluruh jilid Ensiklopedia Negara & Bangsa sampai aku hafal nama-nama negara dan ibukota sedunia. One way or another, mimpi-mimpi kita pasti terwujud :)
ReplyDeleteSebenrnya target tahun ini adalah liburan ke negara 4 musim pas autumn. Eh malah end up ke negara subtropis :D
Wah seru banget yaa kak liburanya di negara 4 musim gitu. Kita musti banget nih cek musim disana biar nggak saltum hehe.
ReplyDeleteKalau baju sih, pas musim gugur, yang penting pakai overcoat buat nahan angin. Trench coat tuh oke banget. Kalau daerah yang musim gugur bisa hujan, down jacket yang waterproof lebih oke.
ReplyDeleteAku lbh suka musim gugur dr pd musim lainya. Kl awal gugur biasnya msh bisa nhak double layer tapi udh di akhir memang harus lebih tebel bw bajunya.
ReplyDeleteAku kira semua hotel di Jepang sudah ada heater nya. Ada juga yg ga pakai toh. Kan dongin banget ya. Oiya mesti bekel popmie kalinya. Kalau kedinginan tinggal seduh. Hahahha
ReplyDeleteChahayaaa...kamu bikin aku iri. Suasana autumn tuh bagus banget ya. Aku suka tuh fotoin daunnya doang. Haha...norak. Asalkan engga hujan, seneng ya jalan-jalan walaupun pakai jaket tebel juga.
ReplyDeletepertama kali ke luar negri itu pas akhir musim gugur, tapi bagi kita yang dari negara panas, bener2 seperti masuk dalam kulkas ha.. ha.. dan nggak bisa ilang kebiasaan mandi dua kali sehari walau abis itu badan beku ha.. ha..
ReplyDeleteKayak apa ya Hokkairo itu, mbak? Penghangat tangan yang praktis banget cara pakenya ya.. Emang deh kadang apa bedanya musim gugur dan musin dingin sama2 dingin...ternyata kalau ada hujan dan angi ya di musim gugur..kita kedinginan.
ReplyDeleteBelum pernah sih saya merasakan musim gugur. Tetapi, kalau lihat foto atau film-film kayaknya musim gugur paling terkesan romantis, ya :D
ReplyDeleteMusim gugur kayaknya waktu yang asik juga nih buat traveling..Meski udara dingin..tapi masih asik buat jalan-jalan di luar ruangan ya...
ReplyDeleteBelum pernah ngerasain musim gugur, hanya melihat di TV aja. Suka sama viewnya. Harus cek kondisi cuaca pastinya kalau mau jalan-jalan, ya.
ReplyDeleteBelum pernah ngrasain musim gugur :(
ReplyDeleteTapi kalo liat foto-foto atau di film, kayaknya musim gugur tuh berasa paling manis gitu. Suasana yang enak buat ngapa-ngapain. Buat jalan-jalan, atau males-malesan. Eh, iya gak sih? Haha
Wah Hokkairo ini penting sepertinya. Semua supermarket ada kah? Bermanfaat banget Mbak tipsnya. Musim gugur memang masih dingin yes
ReplyDeleteOrang-orang Jepang ini gimana ya cara ngelaundry-nya kalau lagi musim gugur atau musim dingin gini? Aku bingung ngebayangin baju-baju bayi yang susah kering, padahal baju bayi yang kotor itu pasti ada aja tiap hari.
ReplyDeleteMommiji khas banget dengan musim gugur, aku sering banget baca novel bertemakan daun ini yang membuatnya kian romantis
ReplyDeleteDan sepengetahuan ku momiji mengandung Filosofi transisi keindahan atau siklus keindahan
Nice tips.
ReplyDeleteKalo musim gugur buat orang tropis macam kita emang udah berasa dingiiiiin.
tapi kadang berasa stylish juga karena punya kesempatan untuk pake baju tumpuk-tumpuk.