Pertemuanku dengan JNE
"MAS Bagus, jemput barang ke lantai 2 ya? Saya sudah titip sama CS (customer service) kantor, mbak Dara," ujarku lewat sambungan telepon seluler (ponsel) kepada Bagus, salah satu kurir langganan JNE di kota tempat aku tinggal, Batam.
"Siap mbak, agak siangan tapi ya, soalnya ini sudah pukul 11.00 WIB. Saya mau jemput barang ke BP Kawasan dulu," jawabnya. Baiklah!!!
Manusia tidak akan pernah puas akan hasil yang didapat. Selalu mencari dan mencari lagi untuk hasil yang lebih baik. Saya pun demikian. Alhasil mencari pekerjaan sampingan yang aman, yang meski pun kantor tahu, tak bakalan di SP-lah (ditegur), lha wong tidak merugikan waktu kerjaku disana kok. Ya, saya berjualan online, jualan tas, parfum, sepatu dan aneka barang lain yang dipesan pelanggan. Sudah menjalaninya sejak tahun 2013 lalu.
Sebelum 2013, diri ini juga sempat berbisnis jualan ponsel. Hanya tiga bulan lancar. Sejak perubahan Batam menjadi FTZ, jasa pengiriman berubah drastis. Biaya barang-barang elektronik dikenai pajak 25 persen dan harus menyertakan kuitansi pembelian. Gila saja, itu kuitansi harus dilampirin di ponsel yang akan dikirim tersebut. Apa kata pelanggan entar? Bunuh diri namanya. Lalu saya pun banting setir dan akhirnya memilih jualan tas.
Sistemnya, bentuk Blackberry Messenger (BBM) group, invite semua teman kesana, lalu posting gambar produk beserta detail dan harga. Tertarik, ada yang beli, saya jemput ke konter, packaging, lalu kirim. Awalnya selalu mengirimnya ke kawasan Tanah Longsor di Batam. Hingga akhirnya rekan sekantor memberitahukan. "Chay, ngapain lo kirim barang cape-cape ke kantornya. JNE ada layanan antar jemput barang. Titip di CS saja di kantor, bakal dijemput ama kurirnya kok," ujar si rekan kantor tersebut sambil memberitahukan nomor si kurir. Itulah awal pertemuanku dengan mas Bagus eh dengan layanan JNE. _ceile kaya pertemuan yang dijodohkan yak? Bye!!!_
Sejak saat itu, JNE menjadi layanan jasa pengiriman yang selalu saya gunakan. Tak hanya untuk bisnis, tapi juga untuk pengiriman paket oleh-oleh ke orangtua, saudara saat pulang dari traveling atau liburan, dan bahkan, mengembalikan paket barang-barang yang diberikan mantan ke Semarang sana juga saya pake JNE. _drama_
Sumber Gambar: JNE |
"MAS Bagus, jemput barang ke lantai 2 ya? Saya sudah titip sama CS (customer service) kantor, mbak Dara," ujarku lewat sambungan telepon seluler (ponsel) kepada Bagus, salah satu kurir langganan JNE di kota tempat aku tinggal, Batam.
"Siap mbak, agak siangan tapi ya, soalnya ini sudah pukul 11.00 WIB. Saya mau jemput barang ke BP Kawasan dulu," jawabnya. Baiklah!!!
Manusia tidak akan pernah puas akan hasil yang didapat. Selalu mencari dan mencari lagi untuk hasil yang lebih baik. Saya pun demikian. Alhasil mencari pekerjaan sampingan yang aman, yang meski pun kantor tahu, tak bakalan di SP-lah (ditegur), lha wong tidak merugikan waktu kerjaku disana kok. Ya, saya berjualan online, jualan tas, parfum, sepatu dan aneka barang lain yang dipesan pelanggan. Sudah menjalaninya sejak tahun 2013 lalu.
Sebelum 2013, diri ini juga sempat berbisnis jualan ponsel. Hanya tiga bulan lancar. Sejak perubahan Batam menjadi FTZ, jasa pengiriman berubah drastis. Biaya barang-barang elektronik dikenai pajak 25 persen dan harus menyertakan kuitansi pembelian. Gila saja, itu kuitansi harus dilampirin di ponsel yang akan dikirim tersebut. Apa kata pelanggan entar? Bunuh diri namanya. Lalu saya pun banting setir dan akhirnya memilih jualan tas.
Sistemnya, bentuk Blackberry Messenger (BBM) group, invite semua teman kesana, lalu posting gambar produk beserta detail dan harga. Tertarik, ada yang beli, saya jemput ke konter, packaging, lalu kirim. Awalnya selalu mengirimnya ke kawasan Tanah Longsor di Batam. Hingga akhirnya rekan sekantor memberitahukan. "Chay, ngapain lo kirim barang cape-cape ke kantornya. JNE ada layanan antar jemput barang. Titip di CS saja di kantor, bakal dijemput ama kurirnya kok," ujar si rekan kantor tersebut sambil memberitahukan nomor si kurir. Itulah awal pertemuanku dengan mas Bagus eh dengan layanan JNE. _ceile kaya pertemuan yang dijodohkan yak? Bye!!!_
Mba Ria dan Mas Ryan menjelaskan aplikasi terbaru My JNE kepada kami dalam Kopdar My JNE bersama member Blogger Kepri di Batam, (19/4) lalu. Foto oleh: COS |
Ada lagi yang paling saya ingat. Kala itu sedang berada di Jepang, tepatnya sedang di bus perjalanan dari Tokyo menuju Osaka. Tiba-tiba layanan pesan Whatsap berbunyi dari seorang pelanggan yang membeli sepatu di Surabaya. "Mba, sepatu saya sudah dikirim kah? Boleh minta nomor resinya?" ujarnya. Aihmaaak, saya benar-benar lupa nge-check itu pengiriman sepatu yang sudah saya kirim tiga hari sebelumnya lewat jalur kurir. "Sebentar ya mas, saya check dulu. Maaf agak telat ya. Saya lagi di luar kota," ujarku jujur.
Lantas saya langsung kirim pesan BBM kepada mas Bagus dari JNE, minta tolong check nomor resi pengiriman sepatu yang saya kirim lewat kantor. Eh tak sampai lima menit, doi langsung kirim itu nomor resi dan saya pun mengirimkan resi tersebut kembali ke pelanggan.
Besoknya, si pelanggan mengirimkan foto barang sudah sampai dengan selamat. "Mba, barangnya sudah saya terima. Sesuai dengan pesanan. Suka. Terimakasih ya," tulisnya dalam layanan WA. _Sama-sama, jangan kapok beli barang dari aye ye_
Gathering Asyik Bersama JNE
Jodoh memang pasti bertemu. _eaaak_ Tetiba rekan sesama blogger, uni Zara mem-posting undangan JNE mau ngadain gathering bersama blogger di laman sosial Facebook. Jadi, kita diminta untuk mendaftarkan nama-nama blogger sendiri ke link yang tertaut disana. Nah, kalau memenuhi kuota, JNE akan langsung menerima dan langsung mengadakan gathering di kota tersebut. Sebagai pengguna jasa pengiriman JNE, saya pun tertarik ikut daftar. Pengen kenal dan tahu lebih dekat layanan yang diberikan pemilik motto Express Across Nation ini. _Ditambah tertarik ama iming-iming gudibeg juga sik. hahaha_
Asyiknya gathering bersama JNE. Terimakasih ya. Foto oleh Ahmadi. |
Bersama teman Meri, pemilik seniberjalan.com minta foto bareng dengan saya sih. haha. Foto oleh: dokumen pribadi. |
#KopdarMYJNE bersama BLOGGER KEPRI itu akhirnya terlaksana Selasa, 19 April 2016 di Kez's Bakery and Restaurant di Kara Junction, Batamcenter. _Yuhuuuuuuu, serunya ketemu kenalan baru dari JNE dan tertawa bareng member blogger Kepri. I love that_
Sembari menunggu pesanan menu makan dan minum, mari sejenak menambah ilmu. Sekilas mengenai layanan ini, JNE merupakan kepanjangan dari Jalur Nugraha Eka Kurir. Didirikan S Suparno pada 26 November 1990 di Jakarta.
Tahu jasa pengiriman Tiki? Awalnya JNE dan Tiki merupakan satu perusahaan lho. Hingga akhirnya memutuskan pecah kongsi dan berdiri sendiri. Dua perusahaan ini menjadi salah dua tempat jasa pengiriman terbesar di Indonesia.
Tahu jasa pengiriman Tiki? Awalnya JNE dan Tiki merupakan satu perusahaan lho. Hingga akhirnya memutuskan pecah kongsi dan berdiri sendiri. Dua perusahaan ini menjadi salah dua tempat jasa pengiriman terbesar di Indonesia.
Nah, awal berdirinya, JNE hanya delapan karyawan. Namun seiring perkembangannya, hingga saat ini, JNE sudah mempekerjakan 14 ribu karyawan yang tersebar di seluruh layanan di Indonesia. Hal inilah yang diungkapkan Head of Marketing Media Relations Departement, Hendrianida Primanti (mbak Ria) didampingi mas Ryan dari JNE pusat dalam gathering perdana bersama Blogger Kepri di Kez's Bakery and Restaurant itu.
Dimana, 14 ribu karyawan tersebut tersebar di lima ribu cabang JNE di Indonesia yang terdiri dari Kantor Perwakilan, Kantor Cabang, Kantor Agen, dan Mitra. _Buset gile ye!!! Keren banget ih JNE_. "Nah untuk di Batam sendiri, kami berdiri sejak tahun 2000-an, dan hingga 16 tahun berjalan ini sudah mempunyai 60 titik layanan di kota ini, termasuk yang baru diresmikan hari ini juga, yakni Kantor Perwakilan JNE di Plamo Garden, Blok E tadi pagi," ujar mbak Ria usai minta data dari mbak Martha, perwakilan JNE Batam.
Kantor perwakilan JNE Plamo Garden menjadi kantor baru yang diresmikan di Batam dan tetap, kantor cabang utamanya berada di Tibancenter di kawasan Tiban. Pembukaan kantor perwakilan ini, menurut mas Ryan, karena Batam memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup besar di wilayah terdepan Indonesia yang memiliki akses langsung ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.
Dengan dibukanya cabang yang baru ini, mereka juga mengharapkan bisa semakin memperlancar konektifitas antar wilayah, terutama di pulau Sumatera, dan juga mendukung industri kuliner melalui Usaha Kecil dan Menengah (UMK) lewat program Pesanan Oleh-Oleh Nusantara (Pesona).
Aplikasi My JNE dalam ponsel android. |
Mengirim semakin nyaman dengan My JNE |
Seiring perkembangan zaman, JNE juga tak mau kalah dalam hal inovasi berbasis teknologi. Mereka baru saja meluncurkan aplikasi My JNE yang terhubung ke nomor pelanggan JNE. Menggunakan aplikasi ini, pengguna bisa memeriksa daftar tarif pengiriman ke seluruh Indonesia. Hanya dengan meng-klik Check Tariff pada aplikasi, lalu memasukkan alamat dan tujuan paket, kita langsung mengetahui harga tarif yang ditentukan oleh JNE. Misalkan nih, kirim paket tas 2 kg dari Batam- Surabaya, check tarifnya dari aplikasi, dan langsunglah diketahui biaya Rp 54 ribu/2 kg dengan menggunakan jasa layanan OKE (JNE juga melayani jasa layanan pengiriman dengan pilihan REGuler, YES, dan layanan SPS. yang membedakan layanan ini adalah rentang waktu ketibaan barang).
Cek lokasi layanan JNE terdekat jadi semakin mudah |
Jadi, pengguna aplikasi My JNE ini bisa melakukan pembayaran transaksi dengan transfer, lalu dana terpotong otomatis pindah ke rekening tujuan. MY COD Wallet ini juga bisa di top-up alias diisi ulang dengan memasukkan kode virtual akun bank Permata. Setiap saldo yang telah berhasil di top up oleh user akan otomatis masuk ke rekening virtual user setelah beberapa menit dari notifikasi berhasil. Sistem akan mengirimkan notifikasi via SMS ke nomor ponsel user bahwa saldo telah berhasil di Top Up. _Cocok banget ini buat saya yang
Layanan My COD. |
Untung saja rekan kantor berbaik hati mengunggah layanan tersebut, dan saya jadi bisa mengetahui dan mencoba berbagai fitur-fiturnya. Kelak setelah ada di iOS, kupastikan akan mengunggah aplikasi kece nan keren dari JNE ini.
Check status pengiriman. |
Oke, presentasi selesai. Pesanan borongan dari empat blogger, mba Dian, Ahmadi, Bagir, dan saya pun datang. Menu makan malam yang dipersembahkan JNE pada pertemuan pertama ini, kami memilih Salmon teriyaki dan ice peach tea. Selamat makan semua!!!
Dalam setiap perkumpulan dan pertemuan, makan dan bincang asyik menambah ilmu dan pertemanan memang sudah menjadi bagian dari kami, blogger Kepri. Jadi tak heran, sembari makan, sembari ngobrol asyik bersama para punggawa JNE dan member lainnya. Kepada mereka, kami saling memperkenalkan diri, bahkan membuat video bersama, dimana tak satu pun yang serius dan harus re-take shoot beberapa kali. _Maafkan kami JNE, maafkan kami bang Bagir, Blogger Kepri memang gitu kalau sudah ketemu, ada saja hal gila yang dikerjakan dan saya suka itu. hahaha_
Foto bersama dulu sebelum pulang ke rumah masing-masing. Foto oleh: dokumen pribadi |
Moga Applikasi My JNE segera bisa merambah iOS ya...
ReplyDeleteDear mba Dian,
DeleteIya neh mba. Ga sabar ingin segera unduh. Temanku di kantor, langsung unduh dua orang karena ponselnya Android. hu hu hu
Foto eike ga nongol di foto-fotonya mbak Cahaya.. :(
ReplyDeleteAnyhoo, mudah2an idem sama mbak Dian, aplikasi ini cepet masuk di iOS, dengan kondisi little to no bug. :)
@mbak Dian, kalau mau coba bisa pake bluestacks di laptop lho.
Dear koko Aji pemilik Batam Dine,
DeleteHa? ada kok ko. itu ada yang foto bersama. Bukankah ko Aji yang paling ganteng yang angkat gudibeg di belakang sana? hahahaa.
kamsia ho sudah mampir koko.
BTW, mudahan aplikasi MY JNE ini cepat ada di iOS ya ko.
DeleteSeeeep, yup yup, mudah2an cepet ada di iOS, biar bisa pake. :)
DeleteBener juga ya, ada foto eike disana, emang ganteng sih... hihihi..
Dear koko Aji..
DeleteGapapalah puji diri sendiri, daripada ga ada yang bilang ganteng ya kan? bwahaha
saya download, lalu sign up (daftar), tapi selalu gagal dan ada notif: Check your internet connection, you know what, nggak ada masalah dengan koneksi kami, wong nonton youtube aja lancar. Saya uninstal, lalu install lagi, lalu notif yg sama muncul lagi, aku lelah *lap air mata*
ReplyDeletesemoga curhat ini mendapat tanggapan dari pihak-pihak yang berwenang *masih lap air mata*
Dear kakak Rina Rina,
DeleteMasa sih, kok bisa gitu ya? di kantorku teman lancar kok downloadnya kak Rin.
Amin, semoga curhatnya kak Rina dibaca ama punggawa-pungga JNE yang berkunjung ke blog ini ya kak Rina. Terimakasih. :) *mendadakbijak.
syukur saya download applikasinya berjalan dengan lancar... :) sehingga mau liat status pengiriman jadi mudah
ReplyDeleteDear Sarah Eyie,
DeleteWah, berhasil downloadnya ya. iya aplikasi ini berguna banget buatku juga untuk menge-check status pengiriman dan biaya ongkir. Banyak pelanggan yang tanya ongkir. Jadi (harusnya) tinggal klik dari ponsel, tahu deh biayanya. Sayang belum tersedia di iOS mba.
saya juga pilih JNE mbak kalo ngirim2 barang,lebih cepat dan praktis,nggak ribet hehe
ReplyDeleteDear mba Hanna,
ReplyDeleteBener. JNE emang praktis dan cepat. Ga pake ribet juga. pengalaman pribadi ini. hehe
wah ada foto diriku
ReplyDeletethank you kakak chaycha
Wah keren tulisannya
ReplyDelete