Mendadak menangis trenyuh menyaksikan berbagai kejadian di negeriku
Indonesia ini. Menyaksikan Rasidi, tersangka pencuri pohon jati di hutan
yang dituntut 10 tahun penjara di Tegal. Coba bayangkan, saat anda
merasa tak bersalah menebang pohon jati di hutan tak berpenghuni,
tiba-tiba harus menjalani proses hukum, berbelit dan menurutku, tidak
adil, ya TIDAK ADIL.
Hukum seperti apa ini yang dipakai jaksa, dan hakim dalam menuntut hukuman dalam kasus seperti ini? Coba bandingkan dengan tuntutan hukuman dengan terdakwa korupsi yang hanya 3,6 tahun yang nanti ujung-ujungnya jatuh ke 1 tahun dan masuk hotel prodeo dalam artian yang sesungguhnya dengan fasilitas tingkat 5.
Ah, semoga Tuhan melindungimu Rasidi.
Koruptor di negara ini dilindungi dengan cara yang mengaburkan awam, sementara masyarakat kecil semakin dimarginalkan dengan menginjak karena ketidakmengertian. Mau jadi apa pembangunan SDM bangsa ini kalau pembelajaran yang dimunculkan setiap hari seperti ini.
Makin tersulut emosi, saat menyaksikan warga HKBP Bekasi yang juga masih bagian dari Indonesia yang mengalami kekerasan SARA saat mengikuti kebaktian Hari Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis (17/5) dilempari air busuk dan batu. Padahal ibadah tersebut dijaga kepolisian. Dimana kekuatan polisi kalau dalam hal ini?
Kontras, jelassss, nilai moral Pancasila tidak ada terealisasi lagi di negeri ini. Semuanya hanya teori saja. Saat ratusan jemaat beribadah, ratusan warga menghadang sambil teriak Allahu Akbar!!!, Ya Tuhan kita sama, Maha Besar, tapi mengapa saling mengganggu hanya karena perbedaan tata cara??. Agak provokatif, tapi apakah negara sadar atas kejadian ini? Sungguh negara ini sudah rusak. Parah. Hal remeh temeh ditangani serius, sementara hal serius cenderung tak dianggap.
Sudahlah, sudah menjadi bagian hidup melihat ketidakadilan seperti ini. Pegang apa yang ada padamu dan kupegang apa yang ada padaku, maka harusnya kalau ini dimengerti dan dijalankan, pasti tenggang rasa dan damailah hasilnya.
Mari Berubah!!!
Chya, 9.55 pm
GL room bersama televisi hasil teknologi luar biasa.
Kamis 05172012
Hukum seperti apa ini yang dipakai jaksa, dan hakim dalam menuntut hukuman dalam kasus seperti ini? Coba bandingkan dengan tuntutan hukuman dengan terdakwa korupsi yang hanya 3,6 tahun yang nanti ujung-ujungnya jatuh ke 1 tahun dan masuk hotel prodeo dalam artian yang sesungguhnya dengan fasilitas tingkat 5.
Ah, semoga Tuhan melindungimu Rasidi.
Koruptor di negara ini dilindungi dengan cara yang mengaburkan awam, sementara masyarakat kecil semakin dimarginalkan dengan menginjak karena ketidakmengertian. Mau jadi apa pembangunan SDM bangsa ini kalau pembelajaran yang dimunculkan setiap hari seperti ini.
Makin tersulut emosi, saat menyaksikan warga HKBP Bekasi yang juga masih bagian dari Indonesia yang mengalami kekerasan SARA saat mengikuti kebaktian Hari Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis (17/5) dilempari air busuk dan batu. Padahal ibadah tersebut dijaga kepolisian. Dimana kekuatan polisi kalau dalam hal ini?
Kontras, jelassss, nilai moral Pancasila tidak ada terealisasi lagi di negeri ini. Semuanya hanya teori saja. Saat ratusan jemaat beribadah, ratusan warga menghadang sambil teriak Allahu Akbar!!!, Ya Tuhan kita sama, Maha Besar, tapi mengapa saling mengganggu hanya karena perbedaan tata cara??. Agak provokatif, tapi apakah negara sadar atas kejadian ini? Sungguh negara ini sudah rusak. Parah. Hal remeh temeh ditangani serius, sementara hal serius cenderung tak dianggap.
Sudahlah, sudah menjadi bagian hidup melihat ketidakadilan seperti ini. Pegang apa yang ada padamu dan kupegang apa yang ada padaku, maka harusnya kalau ini dimengerti dan dijalankan, pasti tenggang rasa dan damailah hasilnya.
Mari Berubah!!!
Chya, 9.55 pm
GL room bersama televisi hasil teknologi luar biasa.
Kamis 05172012
No comments:
Post a Comment