My
Backpacker Journey to Phuket
KAMI berangkat, Minggu (6/11/11) pukul 06.00 WIB, menggunakan first fery dari
Pelabuhan Internasional Batam Center, dan tiba di Harbour Front Singapura sekitar pukul
09.30 Singaporean Time.
Tak lantas menuju Bandara Changi, karena pesawat Tiger Airways yang akan membawa kami ke Phuket berangkatnya pukul 12.35 PM. Bersama rekan Nesya, kami sarapan dan istirahat terlebih dahulu di Banquet (sejenis food hawker) di Harbour Front dengan membeli teh manis hangat, sementara bekal roti Bread Talk sudah kami sediakan sebelumnya dari Batam.
Istirahat
selama sejam, lalu berangkat ke bandara Changi menggunakan transportasi publik yang stasiunnya
berada di bawah tanah, Mass Rapid Transit (MRT). Dari Harbour Front, wajib
interchange di Outram Park. Dari stasiun ini, sambung MRT ke Changi yang
memakan waktu kurang lebih 35 menit.
Tiba
di bandara utama, langsung menuju Free Bus Station to Budget Terminal.
Budget terminal merupakan tempat maskapai Tiger Airways bernaung di
Changi. Pukul 12.35 PM (ST) ontime,
pesawat berangkat menuju Phuket International Airport. Di pesawat
kami membaur dengan para penumpang yang sebagian besar turis dari Amerika,
Korea Selatan, Spanyol, China, Malaysia dan warga Singapura sendiri.
Penerbangan
ke Phuket sangat menakjubkan, meski terjadi turbulensi sekitar lima menit yang
membuat bulu kuduk berdiri, hingga memanjatkan aneka doa perlindungan dan pertobatan dalam hati, Tapi, di balik itu, penerbangan ini sangat indah dan anugerah
banget. Dari awan, saya bisa melihat samudera luas berbingkai gugusan pulau
yang sangat keren.- How Great is OUR GOD-.
Pesawat
mendarat dengan penuh berkat sekitar pukul 1.20 PM ( Tidak ada
perbedaan waktu Thailand dengan WIB Indonesia, sama-sama di GMT +7). Turun, ambil bagasi, langsung
menuju ke bagian imigrasi. Oh ya, karena ini baru pertama kali kami ke Phuket, rekan kak Nesya mengungkapkan agak khawatir gimana nanti di jalanan
Phuket. Namun saya jawab, “Udah jangan khawatir, yang penting tiket PP dan
penginapan sudah di tangan, selanjutnya kita mau kemana, biar alam
yang menentukan,” ujarku setengah bercanda. Lalu dia pun tertawa
sambil menjawab “iya juga yak”.
Benar
saja, setiba kami di bandara Phuket, kami langsung mengikuti para turis bule,
Dari pintu pesawat, masuk ke lorong sebelah kanan, terus belok kiri, turun dan
langsung menuju ruangan besar. Disana kami disambut petugas imigrasi yang
membawa bundelan kertas tebal. Para turis langsung menyerobotnya, dan ternyata
itu formulir visa.
Kami
pun meninggalkan para bule, dan minta bantuan ke wanita petugas imigrasi
Phuket, dengan ramah dia membagikan formulir kedatangan yang harus diisi
sendiri oleh pendatang. - Di Phuket, jangan harap seperti di Singapura, dimana
kartu kedatangan kita langsung diurus sama Imigrasi dan di print rapi. Di sini,
kita harus isi sendiri dan tulis tangan, baru bisa melewati petugas imigrasi
untuk chop paspor masuk. JANGAN TAKUT, FORMULIR KEDATANGANNYA GRATISSSS (Warga
Indonesia apalagi beberapa Backpack kan agak parno kalau soal bayar membayar di
luar negeri, - pengalaman pribadi neh coi ah. hahaha) -.
Kelar
urusan imigrasi, seharusnya jangan langsung keluar, silakan menggondol sejumlah
peta wisata Phuket yang sudah tertata rapi dalam kantong kuning untuk umum, atau kalau
niat mau koleksi peta khusus Negara berkanji, bisa juga mengambil peta yang
disediakan khusus bagi turis Jepang (berbahasa Jepang) dan Map khusus turis
Rusia. - Kalau anda mengerti, ambil saja..lagi-lagi, GRATIS kok -.
Beruntung
kami sudah punya pengetahuan sedikit dari berbagai blog orang-orang yang sudah
berpengalaman kesini, sehingga tanpa
ragu, langsung menuju informasi di sebelah kiri pintu keluar bandara Phuket.
Kami bertemu dengan petugas perempuan - Nah ini dia, lupa namanya siapa -.
Kami bertanya mengenai akses tercepat menuju penginapan kami di Jinta Andaman di kawasan Kata. Dia langsung menawarkan kalau mau naik taksi harus bayar sekitar THB450 – THB500 (THB1= Rp300). Buset mahal gila, namun dia kembali menawarkan alternatif murah yakni dengan menggunakan Mini van Public Bus. Dengan ongkos THB180, sudah langsung antar di tempat. Sistemnya, sama kaya angkot di Indonesia, tunggu penuh dulu baru mini busnya berangkat. Tak apalah yang penting hemat.
Kami bertanya mengenai akses tercepat menuju penginapan kami di Jinta Andaman di kawasan Kata. Dia langsung menawarkan kalau mau naik taksi harus bayar sekitar THB450 – THB500 (THB1= Rp300). Buset mahal gila, namun dia kembali menawarkan alternatif murah yakni dengan menggunakan Mini van Public Bus. Dengan ongkos THB180, sudah langsung antar di tempat. Sistemnya, sama kaya angkot di Indonesia, tunggu penuh dulu baru mini busnya berangkat. Tak apalah yang penting hemat.
Dari
bandara Phuket ke kawasan Kata, butuh waktu sejam. Kami pun tiba sekitar pukul
03.40 PM disana. Kami langsung disambut ramah pemilik penginapan (Mirip komplek
perumahan mewah) Mr and Mrs Phim. Kami memilih private room di lantai dua. Buset
gila, hanya bayar THB 380 per malam, namun fasilitasnya sudah seperti hotel, lengkap
dengan sanitari shower, kamar mandi dengan air panas dan dingin, serta yang paling penting, sangat bersih dan sepertinya masih bangunan baru. Penginapan pertama kami ini, berada persis
di lereng gunung Naka.
Belum
sempat berleha-leha menghilangkan lelah. Tanpa mandi, kami langsung
mengeksplor kawasan Kata dengan berjalan kaki sambil cari makan malam tentunya.
Kawasan Kata sangat kental dengan dunia malam pinggir jalan (red light district) . Bar terbuka
di sepanjang jalan dengan gadis seksi menari di tiang, sudah pandangan biasa bagi
para turis lainnya, tapi bagi saya? Kaget dan mencoba mengabadikannya lewat
kamera, namun keburu dilarang sama kak Nesya. “Jangan Chay, nanti mereka marah”. Its oke, batal motret.
Kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke Kampoong Kata Hill. Belum sampai disana, eh hujan. Kami pun berteduh di pasar. Pasar disana, tak ubahnya pasar tradisional disini. Namun yang berbuat berbeda, gajah bebas masuk dalam pasar,- omaaaaak, takut euy saat si Bona gajah kecil berbelalai panjang itu agak berlari ke arah kami. Lantas kami menyingkir, dan si Bona diusir pemilik salon disana. hehe-.
Makan malam pertama kami di Phuket, yaitu di rumah makan depan Kampong Kata Hill Restaurant di kawasan Kata Karon, Muang. Menu yang kami pesan yakni nasi goreng seafood spesial yang disajikan di nenas,- Iya, buah nenasnya dibolongin di tengah, nasi goreng disajikan di dalamnya - seharga THB15, dan Noodle Soup alias mie kuah tomyam seharga THB 55, air mineral THB15, dan Floath Banana Juice seharga THB50, serta lemon tea seharga THB 35. Nasi gorengnya enak, tapi mie kuahnya?, hmm segar tapi biasa saja.
Makan malam pertama kami di Phuket, yaitu di rumah makan depan Kampong Kata Hill Restaurant di kawasan Kata Karon, Muang. Menu yang kami pesan yakni nasi goreng seafood spesial yang disajikan di nenas,- Iya, buah nenasnya dibolongin di tengah, nasi goreng disajikan di dalamnya - seharga THB15, dan Noodle Soup alias mie kuah tomyam seharga THB 55, air mineral THB15, dan Floath Banana Juice seharga THB50, serta lemon tea seharga THB 35. Nasi gorengnya enak, tapi mie kuahnya?, hmm segar tapi biasa saja.
Kelar
makan, langsung menjelajah pasar Karon dan aneka barang jajanan. Selain warga Thailand, sebagian besar penjual di Phuket adalah
warga Nepal. Di kawasan ini, Anda harus berani menawar jatuh. Jangan malu
apalagi takut kalau dibentak atau diusir penjualnya, karena sebagian penjual di
kawasan ini, sekali sombong, sombooong banget, sekali baik, baiiiiik banget.
Satu lagi jangan mudah tertipu dan perhatikan barang belanjaan Anda saat
penjual membungkusnya, karena bisa jadi barangnya sengaja ditukar.
Hari
pertama, sudah agak kesal sama seorang penjual Nepal. Beli dua kaos. Dia beri
harga THB800, lantas menawarnya THB300. Dia tak mau dan langsung pasang
muka sebel. Saya langsung naikin harga jadi THB400. Dia tak mau juga, ya sudah, saya
cuek, karena tak jadi juga tak apa-apa. Eh, tiba-tiba dia ngomong "Oke oke, final price, this shirt for you” lalu membungkusnya.
Saat dia membungkus, saya melihat perempuan kurus berambut panjang itu menunduk dan mengeluarkan salah satu kaus yang saya beli, lalu berbalik memberikan kantongan plastik biru ke saya. Sebelum menerimanya, saya minta dia membuka kembali bungkusan tersebut dan saya mengambil kaus itu , dan ternyata? itu kaus diganti dengan warna yang sama namun model yang berbeda. Sambil tarik nafas, saya bilang "Why you change that tshirt," tanyaku sambil mengangkat kaus yang ditukar tersebut.
Tak sempat dia menjawab, dengan wajah kesal "As you can see, i don't want it again. Why you lie? i don't like a liar like ya, You know?" ujarku marah.
Eh dia sambil tersenyum kecut malu karena ketahuan malah bilang, kalau dengan yang itu, tak bisa dengan harga THB 400, harusnya THB 500. - Enak saja cicak mau bodohin buaya. hih - Lalu dia ngobrol ke temannya, lalu membungkus dua baju yang saya pilih sebelumnya, sambil berujar "You know, i’m not a liar, but this is business. Business is business you know?". Jiah, sudah ngebodohin, ngotot lagi. Chaya dilawan. "Bagaimana bisa kamu dapat penjualan yang
menguntungkan dari para turis, kalau perlakuanmu selalu membohongi? f***" ujarku
sambil berlalu. (-_-)
Saat dia membungkus, saya melihat perempuan kurus berambut panjang itu menunduk dan mengeluarkan salah satu kaus yang saya beli, lalu berbalik memberikan kantongan plastik biru ke saya. Sebelum menerimanya, saya minta dia membuka kembali bungkusan tersebut dan saya mengambil kaus itu , dan ternyata? itu kaus diganti dengan warna yang sama namun model yang berbeda. Sambil tarik nafas, saya bilang "Why you change that tshirt," tanyaku sambil mengangkat kaus yang ditukar tersebut.
Tak sempat dia menjawab, dengan wajah kesal "As you can see, i don't want it again. Why you lie? i don't like a liar like ya, You know?" ujarku marah.
Eh dia sambil tersenyum kecut malu karena ketahuan malah bilang, kalau dengan yang itu, tak bisa dengan harga THB 400, harusnya THB 500. - Enak saja cicak mau bodohin buaya. hih - Lalu dia ngobrol ke temannya, lalu membungkus dua baju
Puas makan dan belanja, kami pun pulang dengan berjalan kaki ke
penginapan. Di persimpangan jalan Patak dan Kata, kami menemukan penjual pancake. Harganya THB50, lantas membeli dan menikmatinya. Pancake disana lebih mirip martabak manis namun kulitnya tipis.
Sesampai
di penginapan pukul 12.15 AM, mandi lalu tidur.
Day 2: Phi Phi
Island Trip
Dibangunin
ama kak Nesya, "Chay, bangun udah jam 6 neh,". Lompat dari tempat tidur lalu
mandi. Eh kelar, kak Nesya dengan nyengir ngomong "Sowwy, ini jamku Singapore Time,". Mau
bilang apa? Ya sudah.. Meski masih
ngantuk, tapi kami harus bangun cepat karena bus jemputan ke penginapan
di Jinta Andaman pukul 07.00 AM dan langsung menuju pelabuhan Phuket.
Paket
perjalanan One Day Tour to Phi Phi Island, kami beli di informasi bandara
Phuket. Beruntung, kami tidak jadi beli secara online dari Indonesia yang
harga fix-nya THB1.500. Di bandara Phuket, kami menawarnya, hingga akhirnya
jatuh di range THB 850. - Berkat banget bukannn ?!! alias hemat ala traveler mure -
Dari
pelabuhan Phuket, menggunakan Sea Angel Luxury Cruise, kami mengikuti paket
perjalanan Phi Phi- Maya Bay. Di kapal, serapa pagi itu sudah disediakan roti dan juga
minuman bebas pilih,tea or coffee.
Selama
perjalanan menuju pulau Phi Phi, kami dibawa menikmati gugusan pulau seperti
Loh Bida, Loh Samah Bay, gua batu Pileh dan gua Viking dengan air lautnya yang
sangat bening dan bercahaya kena terpaan sinar matahari.
Nah, yang paling penting dari perjalanan ini, snorkeling alias menyelam 40 menit di Maya Bay, tempat syuting film Hollywood berjudul The Beach yang dibintangi Leonardo Dicaprio. Peralatan snorkelingnya sudah termasuk dalam biaya paket perjalan ini.
Nah, yang paling penting dari perjalanan ini, snorkeling alias menyelam 40 menit di Maya Bay, tempat syuting film Hollywood berjudul The Beach yang dibintangi Leonardo Dicaprio. Peralatan snorkelingnya sudah termasuk dalam biaya paket perjalan ini.
Kelar
snorkeling dan menikmati ratusan ikan bergerombol di kaki, kapal pun membawa
kami merapat ke pulau berpenghuni di Phi Phi Don (Pulau ini termasuk pulau yang
luluh lantak akibat Tsunami 2004 lalu). Sesuai arahan pemandu lokal, kami pun
menuju PP Princess restaurant, sekitar 150 meter dari pelabuhan dengan berjalan
kaki. Memasuki kawasan Phi Phi, wajib bayar biaya masuk THB 20.
Bersantap
siang di PP, sangat luar biasa karena banyak aneka menu pilihan mulai dari menu
barat, seafood hingga makanan khas Thailand. Saya sengaja memilih menu khas
Thailand yakni ayam saus Bangkok 2 potong, capcay, sayur lodeh dan aneka buah.
Pokoknya nikmat deh disantap saat siang-siang, dan perut lapar.
Di
Phi Phi, saya menyempatkan diri membeli sejumlah oleh-oleh buat teman dekat,
tentu dengan jurus tawar tanpa iba..hahahaa.. Saya berhasil mendapatkan empat Thai sling bag, dan satu stelan buat
ponakan, baby Moses.
Tur seharian itu pun kelar. Kembali ke Phuket dengan jarak tempuh 1 jam 20 menit. Oh ya, selama One Day tour ini, kami berkenalan dengan perempuan Perancis, Sara.Usianya 25 tahun, dia backpacking sendiri. Sangat ramah. Kami bercerita banyak mengenai pekerjaan, pengalaman jalan-jalan hingga kehidupan spiritual ketuhanan. Dia sekarang kerja sebagai CS di salah satu bank internasional di Dubai. Sayang, lupa banget minta nomor kontak maupun laman jejaring sosialnya. hiks
Pulang
ke Phuket, Bus jemputan membawa kami ke Jinta Andaman, mengambil tas, check out,
lalu bus kembali mengantar kami ke
Boutiq Renoir Hotel di kawasan Patong. Berhubung, Boutiq yang kami pesan
via hostelworld sedang renovasi ruangan saat kami datang, maka pihak
manajemen mereka pun dengan bertanggung jawab memindahkan kami ke hotel dalam
satu kawasan yakni Maelarn Hotel dan memberi kompensasi gratis sarapan pagi
Bacon, omelette dan jus jeruk..- Lucky for us -.
Maelarn
Hotel, lumayan bagus, seluruh ruangan kamar dan lobinya dilengkapi buku bacaan
dan peta panduan bagi para turis, dua komputer untuk akses internet dan free
Wi Fi.
Day 3: Explore Patong Beach
Move to Renoir Boutiq Hotel and get free breakfast.. Horeeee.
Diantar
ke lantai dua, One room double bed, lihat kondisi kamar, wow cool, ruangan full
kayu ala Jepang, pintu geser menuju balkon dengan pemandangan gunung dan mini
jacuzzi park.. Sangat menakjubkan.
Pukul
11.00 AM, berangkat menuju pantai Patong yang hanya 5 menit dari
hotel dengan menggunakan mobil pick up bertutup yang disediakan hotel mengantar tamunya
secara gratis.
Selama
di Patong, kami menikmati mandi matahari dengan berjemur, hunting foto,
menyusuri pantai Patong dan melihat bekas tsunami lewat sekolah setingkat SD
dan mini billboard Tsunami Remembrance. Meski lokasi terparah bekas hantaman tsunami, tapi setelah tujuh tahun berlalu, tidak ada lagi bekas tsunami melainkan
sudah menjadi kawasan pantai putih dengan butiran pasir terhalus yang pernah
saya injak..Ah nyamannya.
Di
pantai ini, kami menikmati seni jalanan tato henna dengan membayar THB 100 ke
pembuatnya bernama Mrs Tuktuk (kaya nama desa di Pulau Samosir yak, Tuktuk
Siadong yak). Disini kami juga
menikmati Thai Tea atau teh susu khas Thailand dengan rasa yang tidak tertandingi dimana pun. Harganya
sangat murah, cuma THB 20 kita sudah dapat ukuran segede gaban.. - Nikmat seger ah -
Di
kawasan ini, kami juga berbelanja dengan masuk ke pasar-pasar turisnya. Lalu
kembali ke pantai Patong. Saat itu, sore jelang malam, ada festival Lay Kratong atau festival Bunga teratai. Sayang, kami hanya menikmatinya sebentar saja, karena tak mau ditinggal bus jemputan balik ke hotel, mandi, dan lanjut jadi anak mall ke Jungceylon.
Jungceylon Mall merupakan mal baru yang khusus disediakan bagi para turis, pejalan yang berkunjung ke Phuket. Di mal ini, para turis diberi keuntungan dengan mendapatkan Tourist Privilege Card gratis, kita bisa menggunakannya berbelanja dan langsung mendapat diskon 5 sampai 50 persen. Disini, belanjaaaa lagi. - Anaknya suka khilaf klo berbicara mengenai belanja.. hiks -
Day 4: Trip to James Bond Island
Sebenarnya,
karena stok Baht sudah menipis, perjalanan ke sini tidak menjadi prioritas lagi. Tapi, berhubung (lagi-lagi) alam masih berpihak pada kami. Maka jadilah berangkat dan mengeksplore
habis-habisan pulau Kao Phing Khan atau yang terkenal dengan sebutan James Bond Island.
Kami membeli paket perjalanan ke pulau ini, lewat agen perjalanan lokal di kawasan
Pantai Patong. Saat itu lagi ada promo, beli satu gratis satu. Pas banget buat saya yang jalan berdua dengan rekan.
Begini kronologinya: Disaat hendak pulang dari Patong, dengan lemas karena merasa bersalah kebanyakan belanja, tiba-tiba ini mata melihat kios kecil dengan plang Trip to James Bond Islan, Buy One Get One Free. Siapa yang tak ternoda, eh tergoda coba?
Agennya menawarkan harga sekali berangkat THB 2.400, too much expensive..Lagi-lagi the battle of tawar menawar terjadi. Kali ini dengan trik yang ramah namun menghujam - Ingat stok THB coy, TIPIS -..Saya pun tawar THB 1.200 untuk dua orang. Kata si agen pemilik kios, terlalu murah dan ini sudah gratis satu, jatuhnya saja sudah THB1.200. (Mulai
tunjukin wajah pura-pura ga niat kesana), si agen perempuan yang ramah ini pun
menimpali, " Tambah lagilah, (sambil menekan digit kalkulator dia menunjukkan
THB2000) OK?," ujarnya.
Agennya menawarkan harga sekali berangkat THB 2.400, too much expensive..Lagi-lagi the battle of tawar menawar terjadi. Kali ini dengan trik yang ramah namun menghujam - Ingat stok THB coy, TIPIS -..Saya pun tawar THB 1.200 untuk dua orang. Kata si agen pemilik kios, terlalu murah dan ini sudah gratis satu, jatuhnya saja sudah THB1.200.
" No, too much expensive. If you want, THB 1.600 and let me paid it to you, can't i?" pintaku tersenyum seolah tak niat padahal dalam hati sudah ngebet banget ke pulau tempat syuting The Man With The Golden Gun itu.
Akhirnya,
bla-bla-bla, jatuhlah di kesimpulan harga THB 875 per orang (Langsung sikat
coy..hahahah, murmermun kan yak?). - Murmermun: Murah, Meriah, Muntah -
Sepulang
dari James Bond, kami masih menyempatkan diri menikmati belanja di Central
Phuket mall. Sebuah mall terbesar di Phuket. Selain itu, membeli T-shirt original harga miring di
Cheap Shop di pusat Phuket Town, dan menikmati mie goreng China pedas di rumah
makan lokal.
Pulang ke apartemen, minum bir Singha, lalu tidur untuk mengembalikan kembali tenaga yang terkuras seharian.
Pulang ke apartemen, minum bir Singha, lalu tidur untuk mengembalikan kembali tenaga yang terkuras seharian.
Day 5: Back to Singapore
Dari
penginapan terakhir di Ratsada rd di Phuket Centre Apartment, kami berjalan kaki sekitar
500 meter menuju stasiun bus Phuket pagi harinya. Melewati pasar lokal, kami tiba di stasiun bus yang lebih mirip halaman rumah warga atau stasiun ala-ala khas Siantar. Dimana ada kedai milik warga. Darisana, kami menuju bandara, terbang kembali ke Singapura, sebelum pulang ke Indonesia.
Naik
Public Bus full AC ke bandara, kami hanya membayar ongkos THB 75. Kami berangkat dari HKT (Phuket International Airport) sekitar pukul 1.50
PM, dan tiba di Singapura pukul 4.25 PM.
Di Singapura, tidur sepanjang MRT, dan kembali melakukan perjalanan, serta membeli sesuatu barang yang sudah lama diimpi-impikan di konter Adidas, Vivo Plaza.
I Thank God for this beautiful journey. *hugs
Di Singapura, tidur sepanjang MRT, dan kembali melakukan perjalanan, serta membeli sesuatu barang yang sudah lama diimpi-impikan di konter Adidas, Vivo Plaza.
I Thank God for this beautiful journey. *hugs
By
Chaycya,
Catatan
Sisa Perjalanan ke Phuket.
--------------------------------------------------------------------------------
Itinerary:
-Currency Converter:
-1S$= Rp7.100 (*) -- Singapore Dolar.
-THB1= Rp295 (beruntung banget yak punya temen bos Money Changer di Batam. Dapat potongan 0,5..hehe) -- Thailand Baht.
- Tiket Fery to Singapura S$48 plus tax S$13
- Tiket SIN-HKT-SIN by Tiger Airways S$ 176
- Penginapan Hari Pertama di Jinta Andaman, kawasan Kata: THB 380
- Penginapan Hari Kedua di Maelarn dan Boutiq Renoir Hotel di Kawasan Patong selama dua hari : THB 960
- Penginapan hari terakhir di Phuket Center Apartment di Phuket Town, Ratsada rd: THB 900 (2N)
- Belanja: tergantung lo pade nawar..kalau yang nakal mata kaya saya, bisa ngabisin duit THB 3 ribu secepat kilat...hwaaaaaaaa hiks hiks (nyesal sambil garuk-garuk aspal)
- Ongkos minivan bus dari bandara ke penginapan: mereka pukul rata THB 180
Tips: klo bisa di Thailand or Phuket, pintar-pintar dah nawar. Tak usah malu kena marah, semua turis di Phuket, ga bule ga Indonesia, ga darimana pun, kalau sudah tak cocok harga sama penjualnya, pasti di " go go.. out..go" alias diusir..hahahaha - pengalaman bersama sekeluarga turis Inggris. Di toko topi, kami juga melihat turis China diusir dengan cara tersebut. Sehingga sambil ngakak, kami membuat kesimpulan ini.. Tawar serendah-rendahnya. Kalau dikasih, berarti bisa, penjual tak rugi. Kalau diusir, berarti itu sudah harga di bawah modal si penjual.. hahaha. LHa trus kalau ditawar rendah, penjual langsung kasih, berarti? kita rugi dong, harusnya tawar lebih rendah lagi? *Disiram pake kuah tom yam -
Selain itu rajin-rajin buka site maskapai budget, sama klo mau cari penginapan bisa buka di hostelworld. Biasanya kalau booking dari situs ini, ada penginapan yang memberlakukan 10 persen deposit down payment dan pelunasan bayar di tempat, atau ada juga yang menawarkan langsung bayar di tempat. ***
Selain itu rajin-rajin buka site maskapai budget, sama klo mau cari penginapan bisa buka di hostelworld. Biasanya kalau booking dari situs ini, ada penginapan yang memberlakukan 10 persen deposit down payment dan pelunasan bayar di tempat, atau ada juga yang menawarkan langsung bayar di tempat. ***
Wahhhhh
ReplyDeleteGak sabar go to phuket
Tq ya share nya
Mnta cp nya donk
Mau tnya info pnting :-)
Cpnya di chay_smjt@ymail.com :)
ReplyDeletemau dong mas, oleh oleh nya ... hiks ... ini tahun 2013
ReplyDeleteaku pikir tahun 2016
telat kenal nya ... hiks
Dear Mas Arreza MP,
DeleteHahahaha... telatttt..
Terimakasih sudah mampir mas..
PS, btw saya perempuan lho.. kok dipanggil mas sik :(
Duhhh bath nya masih 295 kakak, sekarang udah hampir 2 kali lipat nya deh hiks.....
ReplyDeleteDear Asad,
Deletehahahah.. iya ngerih ih nilai tukar sekarang..
Mau ke phuket bsok. Skrg udah 404 THB nya.. Hiks
ReplyDeleteWaaah... sudah tinggi kursnya ya?
DeleteSaran saya, mending tukar Baht di Indonesia. Atau kalau mau tukar disana, Rupiah tukar dulu ke Sing Dolar atau Dolar Amerika. Nilai ratenya bagus. Rupiah disana jatuh.
Welah kudu tega nawar ya. Susah nih yang ga biasa
ReplyDeleteMy programmer is trying to persuade me to move to .net from PHP. I have always disliked the idea because of the expenses. But he's tryiong none the less. I've been using WordPress on a number of websites for about a year and am concerned about switching to another platform. I have heard great things about blogengine.net. Is there a way I can import all my wordpress content into it? Any help would be greatly appreciated! yahoo sign in
ReplyDeleteI'm amazed, I have to admit. Rarely do I come across a blog that's equally educative
ReplyDeleteand entertaining, and leet me tell you, you've hit the nail
oon the head. The problem is something not enough folks are speaking intelligently
about. Now i'm very happy I stumbled acrods this during
my search for something concerning this.
Appreciate this post. Let me try it out.
ReplyDeleteWe're a group of volunteers and opening a brand new scheme in our community.
ReplyDeleteYour web site offered us with helpful info to work on. You've performed an impressive task and
our entire community might be thankful to you.
Howdy! This article could not be written any better!
ReplyDeleteLooking through this post reminds me of my previous roommate!
He always kept preaching about this. I most certainly will send this article to him.
Fairly certain he'll have a great read. I appreciate you
for sharing!
This excellent website truly has all of the information and facts I wanted concerning this subject and didn't
ReplyDeleteknow who to ask.
I couldn't refrain from commenting. Well written!
ReplyDeleteIt is in point of fact a nice and useful piece of information.
ReplyDeleteI am glad that you shared this useful information with us.
Please stay us informed like this. Thank you for sharing.
I love your blog.. very nice colors & theme. Did you design this website
ReplyDeleteyourself or did you hire someone to do it for you?
Plz respond as I'm looking to construct my own blog and would like to find out where u got this
from. kudos
Thanks a lot for sharing this with all people you really recognise what you are speaking about!
ReplyDeleteBookmarked. Kindly additionally seek advice from my web site =).
We may have a link trade agreement between us
Oh my goodness! Amazing article dude! Thank you, However I am going
ReplyDeletethrough problems with your RSS. I don't understand the reason why I can't subscribe
to it. Is there anybody else getting similar RSS problems?
Anyone who knows the answer will you kindly respond? Thanks!!
I've been surfing online more than 4 hours today,
ReplyDeleteyet I never found any interesting article like yours.
It's pretty worth enough for me. In my view, if all website owners
and bloggers made good content as you did, the net will be a lot more useful than ever before.
Simply wish to say your article is as surprising.
ReplyDeleteThe clearness for your post is just excellent and that
i can suppose you're knowledgeable in this subject. Fine along
with your permission allow me to grab your RSS feed to keep up to date with
approaching post. Thank you one million and please
carry on the rewarding work.
Spot on with this write-up, I truly think this website needs a lot more attention. I'll probably be back again to see more, thanks for the advice!
ReplyDeleteDefinitely believe that which you said. Your favorite reason appeared to be
ReplyDeleteon the web the easiest thing to be aware of.
I say to you, I definitely get irked while people consider
worries that they plainly don't know about.
You managed to hit the nail upon the top and defined out the whole thing without having side effect ,
people can take a signal. Will likely be back to get more.
Thanks
magnificent points altogether, you just won a new reader.
ReplyDeleteWhat may you suggest about your post that you made some days in the past?
Any sure?
Inspiring story there. What happened after? Thanks!
ReplyDeleteAsking questions are in fact fastidious thing if you are not understanding something fully,
ReplyDeleteexcept this piece of writing gives nice understanding even.
Excellent items from you, man. I have have in mind your stuff prior to and you are
ReplyDeletesimply too great. I actually like what you have bought here, certainly like what you're stating and the way in which
during which you are saying it. You are making it entertaining and you still take care of to stay it wise.
I can't wait to read much more from you. This is really a tremendous site.
We absolutely love your blog and find many of
ReplyDeleteyour post's to be what precisely I'm looking for. Do you offer guest writers to write content to suit your needs?
I wouldn't mind writing a post or elaborating on some of the subjects you write
in relation to here. Again, awesome web site!
Good post. I will be facing some of these issues as well..
ReplyDeleteYou could definitely see your expertise in the article you write.
ReplyDeleteThe world hopes for even more passionate writers like you who are not afraid to say how they believe.
Always follow your heart.
Hey! Quick question that's completely off topic.
ReplyDeleteDo you know how to make your site mobile friendly?
My site loois weird when browsing from my iphone 4.
I'm trying to find a template or plugin that might be able to fix
this issue. If you have any recommendations, please share.
With thanks!
You are so interesting! I do not think I've read through something
ReplyDeletelike that before. So great to discover another person with a few unique thoughts
on this subject. Really.. thank you for starting this up.
This site is something that is needed on the web, someone with
a bit of originality!
Tremendous things here. I am very happy to see your post.
ReplyDeleteThank you so much and I'm taking a look forward to touch you.
Will you please drop me a e-mail?
whoah this weblog is wonderful i like studying your
ReplyDeletearticles. Keep up the great work! You realize, many persons are looking around for this information, you could aid them greatly.